Page 87 - Kumpulan Cerita Rakyat Pamona, Sebuah Intepretasi Baru
P. 87
kemarin dan mengeluarkan bunyi tersebut dan menyadari
bahwa sumber suara yang sempat menakutinya itu berasal
dari gesekan tali itu dengan benda lainnya. Ia memotong
tali tersebut dengan parang dan membawanya pulang ke
rumahnya.
Reme melakukan sejumlah percobaan dengan tali
tersebut, mengurainya menjadi beberapa helai, kemudian
mencoba menggesekkan benda seperti sepotong kayu ke
permukaannya tersebut dan menghasilkan bunyi yang
tidak beraturan. Ia semakin penasaran. Melihat sebilah
papan kecil yang tergeletak di dekatnya, Reme berpikir
untuk meregangkan helaian tali tipis tersebut dengan
bantuan papan itu. Digesekkannya lagi sepotong kayu
pada helaian tali tipis yang regang pada sebilah papan tadi
dan kali ini menghasilkan bunyi yang masih terdengar
tidak beraturan. Ia percaya ada sesuatu yang bisa
dibuatnya dari benda tersebut. Karena kelelahan, Reme
pun tertidur.
Ketika Reme bangun dan mendapati Wuya menyuguhkan
semangkuk sup di dalam mangkuk yang terbuat dari buah
bila 117 , seketika itu juga ia menemukan ide. Diambilnya
117 Pohon yang dalam bahasa Sansekerta bernama bilva, atau Maja
(Aegle marmelos), mampu tumbuh dalam kondisi lingkungan yang
keras, seperti suhu yang ekstrem; misalnya dari 49°C pada musim
kemarau hingga -7 °C pada musim dingin, pada ketinggian tempat
mencapai +1.200 meter. Di Asia Tenggara, maja hanya dapat
berbunga dan berbuah dengan baik jika ada musim kering yang
kentara, dan tidak biasa dijumpai pada elevasi di atas 500 meter.
Maja mampu beradaptasi di lahan berawa, di tanah kering, dan
83