Page 157 - ETPEM2016
P. 157
Misalnya, aplikasi etika pemerintahan dalam pelayanan
publik, aplikasi etika pemerintahan dalam perumusan dan
implementasi kebijakan publik, dan aplikasi etika pemerintahan
dalam pemberdayaan masyarakat.
Aplikasi etika pemerintahan terjadi pada 2 (dua) tingkatan
yaitu:
1) Pada tingkatan individu, yaitu aplikasi etika pemerintahan
oleh orang-perorang aparatur pemerintah. Pada tingkatan
ini, yang menjadi fokus adalah ‘keetikan perilaku individual.’
2) Pada tingkatan organisasi, yaitu aplikasi etika pemerintahan
oleh keseluruhan lembaga negara/pemerintahan. Pada
tingkatan ini, yang menjadi fokus adalah ‘keetikan perilaku
kolektif’ (keetikan perilaku organisasi).
Pada kedua tingkatan itu, aplikasi etika pemerintahan
mempunyai dua dimensi, yaitu dimensi kekuatan aplikasi dan
dimensi pola aplikasi.
3.3.1 Kekuatan Aplikasi Etika Pemerintahan
Kekuatan aparatur pemerintah dalam mengaplikasikan etika
pemerintahan merupakan penjelmaan dari kompetensi etiknya.
Sedangkan buahnya adalah keetikan perilakunya.
Kekuatan dalam mengaplikasikan etika pemerintahan
ditunjukkan dengan seberapa banyak, seberapa sering, seberapa
kuat, dan seberapa bagus perbuatannya dalam menggunakan,
menerapkan, atau menaati norma-norma etik pemerintahan.
Semakin banyak norma etik yang ditaatinya (kuantitas), semakin
sering melakukannya (frekuensi), semakin teguh (konsistensi), dan
141