Page 225 - ETPEM2016
P. 225

oleh  penulis  pada  waktu  mengikuti  pertemuan  yang

               diselenggarakan  oleh  kementerian  pendidikan  nasional    tahun
               2005  di  Bogor  untuk  menyempurnakan  program  pendidikan  life
               skill bagi peserta didik di sekolah-sekolah.  Dalam kesempatan itu
               sempat dibahas arti penting pendidikan   feeling skill (kecakapan
               menggunakan  perasaan),  untuk  menunjang  pendidikan  thinking
               skill (kecakapan berpikir). Walaupun prinsipnya disepakati karena
               dapat menumbuhkan kepekaan etis, namun waktu itu praktiknya
               masih  sulit  dilakukan  karena  metode  didaktiknya  yang  belum
               tersedia secara sistematis. Dengan kurikulum 2013, besar harapan
               hal itu dapat terwujud karena kurikulum tersebut memberi iklim

               kondusif  bagi  pendidikan  karakter/kepribadian.  Setiap  peserta
               didik harus memiliki Kompetensi Inti (KI)-1 Sikap Spiritual dan KI-2
               Sikap  Sosial,  selain  KI-3  Pengetahuan  dan  KI-4  Keterampilan.  Di
               setiap sekolah jenjang pendidikan dasar dan menengah dilakukan
               pembelajaran  langsung  mengenai  etika  melalui  mata  pelajaran
               agama dan budi pekerti, dan pembelajaran tidak langsung melalui
               mata pelajaran lainnya.
                     Di  jalur  pendidikan  nonformal  seperti  kepramukaan,

               pendidikan  karakter  sudah  sejak  awal  pendiriannya  dilakukan.
               Nilai-nilai  kepramukaan  dijadikan  inti  kurikulumnya.  Nilai-nilai
               kepramukaan  tersebut  yaitu  keimanan    dan  ketakwaan  kepada
               Tuhan  YME;  kecintaan pada alam, sesama manusia, tanah air, dan
               bangsa; kedisiplinan, keberanian, dan kesetiaan; tolong-menolong,
               bertanggung  jawab,  dan  dapat  dipercaya;  jernih  dalam  berpikir,
               berkata, dan berbuat; hemat, cermat, dan bersahaja; serta rajin,


                                                                             209
   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230