Page 220 - ETPEM2016
P. 220
mentalnya, seperti sering marah-marah atau bereaksi yang
berlebihan terhadap sesuatu, memiliki perasaan tak berharga,
memiliki perasaan takut yang berlebihan, cemas atau khawatir
yang berlebihan, merasa kehidupannya sangat berat, pesimis
terhadap masa depan, mengkonsumsi alkohol atau obat-obat
terlarang, suka mengganggu hak orang lain, melanggar hukum, dan
melakukan perbuatan yang mengancam jiwanya.
Kelima, manfaat bagi kehidupan sosial. Aparatur pemerintah
terutama di perdesaan, sering dijadikan tokoh masyarakat di
sekitar tempat tinggalnya. Karena itu, peranannya sangat penting
dalam mewarnai kehidupan sosial. Dewasa ini penyimpangan-
penyimpangan perilaku sosial sudah dalam tingkatan yang sangat
mengkhawatirkan seperti tawuran masal, pencurian, perampokan,
kejahatan seksual, penyalahgunaan narkoba, dan penggunaan
bahan terlarang untuk makanan/minuman. Apabila keadaan ini
dibiarkan terus terjadi, yang menjadi korban tidak mustahil diri
aparatur pemerintah sendiri atau keluarganya. Karena itu, aparatur
pemerintah secara pribadi patut merasa tergugah untuk turut
mengubah keadaan buruk tersebut. Caranya antara lain dengan
bekal kompetensi etiknya berperan-serta dalam mewujudkan
kesalehan sosial di lingkungan terdekatnya. Dengan cara itu dirinya
bermanfaat bagi masyarakat setempat, sehingga simpati dan
wibawanya akan terbangun.
Bagi pemerintah, kompetensi etik dapat dijadikan bahan
pertimbangan dalam menilai kompetensi pegawai yang akan
diangkat atau dipromosikan selain kompetensi manajerial/teknis
204