Page 233 - ETPEM2016
P. 233
Apabila aplikasi norma formal oleh para anggota organisasi
efektif, maka pada waktunya (sekalipun lama) norma informal akan
terbentuk dengan sendirinya. Karena itu, sebelum norma informal
tentang keetikan terbentuk, maka norma formalnya dijadikan
perintis pembentukan iklim etis melalui 3 (tiga) proses yang terus-
menerus, yaitu:
1) komunikasi,
2) sosialisasi, dan
3) supervisi.
Proses komunikasi dilakukan dengan cara-cara persuasif.
Cara ini merupakan usaha mengubah sikap individu dengan
memasukkan ide, pikiran, pendapat, dan bahkan fakta baru lewat
pesan-pesan komunikasi (Azwar, 1995:61). Pesan-pesan
komunikasi dikemas dalam bentuk-bentuk antara lain:
1. Cerita, misalnya riwayat organisasi (termasuk riwayat
pendiri), maksud pendiriannya, makna lambang-lambang
organisasi (logo, bendera), dan cerita keberhasilan
organisasi.
2. Seremoni, misalnya penyelenggaraan masa orientasi
anggota, rapat-rapat, upacara bendera, acara pengangkatan
pegawai, peringatan ulang tahun organisasi, pemberian
penghargaan, piknik bersama, dan arisan.
3. Ritual, misalnya pengajian, sembahyang berjamaah dan
peringatan hari-hari besar nasional, keagamaan atau ulang
tahun organisasi.
217