Page 49 - ETPEM2016
P. 49
menjalankan pekerjaan pemerintahan. Yang sebenarnya tidak
demikian, karena etika pemerintahanpun mengandung asas-asas,
nilai-nilai, dan norma-norma etik yang berasal dari sumber-sumber
menurut tata norma/nilai yang dianut masyarakatnya, misalnya,
agama (bagi penganutnya) dan kebudayaan. Asas-asas, nilai-nilai,
dan norma-norma etik tersebut digunakan dalam menjalani
kehidupan pribadi dan tugas pemerintahan dari mulai penetapan
kebijakan, sampai pada implementasi dan pertanggung-
jawabannya.
Jika sumbernya banyak, tentu nilai-nilai/norma-norma
etiknya-pun banyak (bahkan sukar dihitung), karena itu diperlukan
kemauan dan kerajinan dari diri pribadi aparatur pemerintah
masing-masing untuk mencari, menghimpun, memahami,
menghayati, dan mengaktualisasikan/mengaplikasikannya. Selain
itu, tentu perlu ditunjang pula oleh pemerintah agar lebih
termotivasi, terarah, dan seusai dengan kebutuhan sistem
pemerintahan.
Hukum alam, yang bersumber dari pengetahuan atau
pengalaman dan apabila diabaikan akan berakibat pengenaan
sanksi dari alam berupa bencana alam.
Hukum alam, baik disadari atau tidak memberikan informasi
dan tuntunan bagi manusia tentang bagaimana memperlakukan
alam dengan baik. Karunia Tuhan yang diberikan kepada manusia
melalui alam ini tidak terhitung banyaknya. Perbuatan manusia
yang merusak alam, cepat atau lambat menimbulkan kerugian bagi
diri manusia itu sendiri, misalnya terjadi perubahan iklim seperti
yang dirasakan sekarang sehingga bencana alam terjadi di mana-
mana dengan akibat yang lebih hebat dari sebelumnya. Aparatur
33