Page 46 - ETPEM2016
P. 46
Kebiasaan, yang bersumber dari tradisi atau kebiaran, dan
apabila diabaikan akan berakibat pengenaan sanksi sosial dari
masyarakat penganutnya.
Kebiasaan di lingkungan masyarakat tertentu biasanya
menjadi salah satu identitas masyarakat yang bersangkutan.
Aparatur pemerintah di dalam menjalankan tugasnya perlu
mengenal dan menghormati kebiasaan masyarakat di mana ia
bekerja. Mengenali dan menghormati kebiasaan masyarakat
setempat di mana ia bertugas, sangat bermanfaat karena akan
dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya. Apalagi pada
masyarakat adat terdapat nilai-nilai kearifan dalam berperilaku
yang kadang-kadang tidak dimiliki atau tidak disadari oleh
masyarakat yang merasa modern.
Tindakan yang menunjukkan penghormatan terhadap
kebiasaan sepanjang kebiasaan tersebut baik menurut akal sehat
atau tidak bertentangan dengan norma lain (hukum dan agama),
dapat menghadirkan perasaan simpati dari masyarakat. Misalnya,
kebiasaan untuk mengucapkan salam tatkala akan berpidato,
kebiasaan untuk berdo’a sebelum atau sesudah melaksanakan
acara resmi, dan kebiasaan-kebiasaan baik lainnya. Mengabaikan
kebiasaan setempat dapat menimbulkan kesan asing dari
masyarakat terhadap diri aparatur pemerintah yang bersangkutan.
Ia akan dirasakan sebagai orang luar (out group feellings), sehingga
dapat menimbulkan jarak psikologis yang merugikan.
Fatwa otoritas, yang bersumber dari keputusan lembaga
otoritas (sosial), dan apabila diabaikan akan berakibat pengenaan
sanksi sosial dari pemegang otoritas atau masyarakat
pendukungnya.
30