Page 41 - ETPEM2016
P. 41

bukan  daerah,  yang  biasanya  disebut  urusan  pusat,  urusan

               nasional,  atau  urusan  umum.  Karena  itu  pemerintahan  yang
               diselenggarakan di daerah, tidak hanya sebatas pemerintahan yang
               mengurusi  urusan  daerah  saja,  atau  urusan  pusat  saja,  tetapi
               kedua-duanya. Hal  itu terlihat jelas dalam praktik, selain adanya
               aktivitas  alat  daerah  seperti  gubernur,  bupati/walikota  dengan
               satuan kerja perangkat daerahnya (eksekutif) dan DPRD (legislatif);
               terdapat      pula     aktivitas   alat-alat    pusat      seperti
               kodam/korem/kodim,  polda/polres,  kejaksaan  tinggi/  negeri
               (jajaran eksekutif pusat yang bertugas di daerah), dan  pengadilan
               tinggi/negeri (jajaran yudikatif pusat yang bertugas di daerah). Jadi,

               di daerahpun  terselenggara pemerintahan dalam arti sempit dan
               dalam arti luas.
                     Dengan  demikian  perlu  kehati-hatian  dalam  menggunakan
               istilah  ‘pemerintahan  di  daerah’  (terdapat  kata  ‘di’)  dan  istilah
               ‘pemerintahan  daerah’  (tanpa  kata  ‘di’),  karena  berbeda
               maknanya.    Istilah  ‘pemerintahan  di  daerah’  menunjukkan
               pengertian pemerintahan dalam arti luas, yaitu pemerintahan yang
               dijalankan oleh ‘semua’ instansi pemerintah di daerah.  Sedangkan

               istilah  ‘pemerintahan daerah’ menunjukkan aktivitas pemerintah
               daerah (Kepala Daerah dan Perangkat Daerah) bersama DPRD, atau
               pemerintahan dalam arti sempit (eksekutif) plus legislatif.







                                                                              25
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46