Page 45 - ETPEM2016
P. 45

6)  asas  profesionalitas,  yakni  mengutamakan  keahlian  yang

                     berlandaskan kode etik dan ketentuan perundang-undangan
                     yang berlaku;
                 7)  asas  akuntabilitas,  yakni  setiap  kegiatan  dan  hasil  akhir
                     penyelenggaraan  negara,  harus  dipertanggung-jawabkan
                     kepada masyarakat atau rakyat;
                 8)  asas  efisiensi,  yakni  mengutamakan  efisiensi  dalam
                     penyelenggaraan negara; dan
                 9)  asas efektivitas, yakni mengutamakan hasil yang optimal dari
                     setiap kegiatan penyelenggaraan negara.
                     Asas-asas  tersebut  bukan  hanya  untuk  dipedomani  oleh

               pemerintah  di  tingkat  pusat  saja,  melainkan  di  semua  tingkatan
               pemerintahan  dari tingkat pusat, sampai dengan  desa.
                     Adat,  yang  bersumber  dari  tradisi  sakral  atau  leluhur,  dan
               apabila diabaikan akan berakibat pengenaan sanksi kualat, karma,
               atau terkucil dari masyarakat atau kekuatan gaib.
                     Adat  biasanya  sangat  kuat  dipegang  sebagai    ukuran  dan
               tuntunan perilaku bagi warga di lingkungan masyarakat tertentu.
               Aparatur pemerintah  yang bekerja di lingkungan masyarakat yang

               kuat  memegang  ketentuan  adatnya    perlu  kehati-hatian  dalam
               bertindak.   Pengabaian     terhadap    adat   sangat   potensial
               menimbulkan konflik dengan masyarakat adat atau menimbulkan
               konflik  antara  masyarakat  adat  dengan  lingkungan  luarnya.
               Tindakan  aparatur  pemerintah  yang  dianggap  melanggar  adat
               dapat menimbulkan protes keras bahkan bisa dikenai sanksi adat
               secara diam-diam atau terbuka. Kebijakan publik yang dirasakan
               melanggar  adat  bisa  tidak  efektif  dalam  implementasinya,
               diabaikan atau bahkan diprotes.

                                                                              29
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50