Page 47 - ETPEM2016
P. 47

Fatwa otoritas biasanya berupa  pernyataan tentang boleh-

               tidaknya sesuatu benda digunakan, suatu organisasi diizinkan, atau
               sesuatu perbuatan dilakukan, yang ditetapkan oleh lembaga yang
               mempunyai otoritas sosial tertentu, misalnya fatwa Majelis Ulama
               Indonesia  tentang  makanan  halal  dan  penolakan  terhadap
               keberadaan  organisasi  tertentu  yang  dianggap  beraliran  sesat.
               Ketetapan     yang    dibuat    oleh   pemerintah     sepatutnya
               memperhatikan fatwa ini. Jika diabaikan tentu saja akan berakibat
               buruk,  misalnya  diprotes  atau  bahkan  diboikot  oleh  lembaga
               otoritas sosial yang bersangkutan atau oleh pihak masyarakat yang
               mengikuti atau menghormatinya.

                     Etiket, yang bersumber dari formalitas dan apabila diabaikan
               akan berakibat pengenaan sanksi sosial dari masyarakat tertentu
               yang menyepakatinya.
                     Etiket atau tatakrama merupakan tatacara atau aturan main
               untuk  melakukan  perbuatan  tertentu  pada  situasi  tertentu  di
               lingkungan  masyarakat  tertentu  agar  dinilai  sopan  dan
               menimbulkan  rasa  simpati,  misalnya  tatacara  makan  dalam
               perjamuan  resmi,  tatacara    penggunaan  bahasa,  dan  tatacara

               berbusana. Masyarakat pada umumnya akan bersimpati terhadap
               aparatur pemerintah yang memperhatikan tatakrama. Sebaliknya,
               akan  mencemoohkan  bahkan  antipati  kepada  yang  tidak
               memperhatikannya, sehingga dapat berakibat penurunan wibawa
               pribadinya atau lembaganya.
                     Moral,  yang  bersumber  dari  norma  sosial  dan  apabila
               diabaikan akan berakibat pengenaan sanksi moral dari masyarakat.
                     Moral merupakan ukuran/acuan perilaku yang baik menurut
               kodrat, harkat, dan martabat manusia. Masyarakat pada umumnya

                                                                              31
   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52