Page 56 - Jalur Rempah.indd
P. 56

46     REMPAH, JALUR REMPAH DAN DINAMIKA MASYARAKAT NUSANTARA



              dari seluruh penjuru Nusantara. Sepanjang periode abad ke-16 dan 17 Banten

              mampu  mempertahankan  kekuasaan  mereka di wilayah Selat  Sunda  yang
              secara agraris  paling  produktif dimana  penduduk  lokal  dengan  aktif  terus
              memproduksi lada untuk memenuhi permintaan pasar dunia.

                 Pembelian lada di Banten dari para petani dilakukan melalui para pedagang
              perantara.  Peran sebagai  pedagang  perantara  dijalankan  oleh orang-orang

              Cina. Mereka melakukan  pembelian  lada di  daerah  pedalaman  Banten  dan
              Lampung dan membawanya melalui sungai-sungai yang ada ke palabuhan-
              pelabuhan terdekat di daerah pesisir sebelum dibawa ke pelabuhan Banten.
              Sesampainya di kota pelabuhan Banten para pedagang perantara Cina menjual
              lada  ke para pedagang  Eropa dan pedagang  dari  berbagai penjuru Asia
              dengan keuntungan  yang cukup  besar. Para pedagang  Belanda  dan Inggris
              mencoba beberapa kali tanpa hasil untuk melakukan pembelian langsung ke

              daerah pedalaman. Hal ini karena para petani lada lebih mempercayai orang
              Cina daripada orang Belanda dan Inggris. Hal ini karena para pedagang Cina
              melakukan pembelian lada secara terus menerus dalam jangka waktu yang
              telah lama jika dibandingkan dengan orang-orang Eropa. Lebih jauh lagi uang
              picis yang digunakan para pedagang Cina adalah uang yang telah digunakan
              secara meluas di pedalaman Banten. 55


                 Masyarakat Banten meyakini bahwa pendiri Banten, yaitu Sunan Gunung
              Jati,  merupakan  salah  satu  dari “Sembilan  Wali”  yang  merupakan  para
              penyebar Islam  di tanah  Jawa.  Dalam  rangka  mempertahankan  legitimasi
              relijius dan politik penguasa Banten menikahi seorang putri dari Kesultanan
              Demak.  Keluarga  kesultanan  Demak  merupakan  keturunan  dari keluarga
              kerajaan Majapahit. Kerajaan yang terakhir merupakan kerajaan terbesar di
              Jawa di masa Hindu-Buddha (Abad 5 sampai 15). Dalam rangka memperkuat
              otoritas  politik  mereka di  Selat  Sunda, Kesultanan  Banten  terus menerus

              berusaha menjaga loyalitas dari para pemimpin lokal dan mendorong para
              pemimpin lokal tersebut untuk menganut agama Islam. Dengan cara demikian
              para penguasa Banten dapat mempertahankan kekuasaan mereka di seluruh
              wilayah yang ada di sekitar Selat Sunda, baik yang merupakan wilayah paling
              55   Penggunaan berbagai mata uang di Asia Tenggara sepanjang abad ke-15 sampai 17 dibicarakan dalam Reid,
                 Dari Ekspansi Hingga Krisis, hlm. 123-141.
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61