Page 171 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 171
160 BAB 4
Dalam bab ini akan dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan
solidaritas dan kesantunan. Adapun topik-topik yang akan dibahas
dalam bagian ini adalah konsep Tu dan Vous, penamaan dan
penyebutan, serta kaitannya dengan kesantunan. Berikut
pembahasannya satu demi satu.
Konsep Tu dan Vous
Seperti yang telah disinggung dalam bagian pendahuluan
bahwa pemilihan linguistik sangat berperan dalam hubungan
komunikasi interaksi sosial. Misalnya penggunaan kata ganti saat
berkomunikasi dengan seseorang akan menunjukkan identitas
pembicara dan pendengar. Dengan kata lain, wewenang
seseorang, kedekatan di antara mereka, serta profesi mereka pun
dapat diidentifikasi saat mereka menggunakan kata ganti yang
tentunya mengacu pada tiap anggota tertentu dalam sebuah
percakapan.
Konsep Tu dan Vous merupakan salah satu linguistic choice
yang keduanya mengacu pada penggunaan kata ganti kamu, baik
secara formal maupun informal serta mengacu pada infleksi
tunggal dan jamak. Konsep ini didasarkan pada hasil karya yang
pertama kali digagas oleh Brown & Levinson sekitar tahun 1987
tentang Teori kesantunan yang mana teori kesantunan ini juga
dibangun berdasarkan gagasan Goffman pada tahun 1955 dan
1967 tentang Face; dalam suatu interaksi sosial, kita harus
memberi muka kita kepada orang dan juga memberi muka orang
lain. Konotasi frase Memberi muka dalam hal ini berarti
menunjukkan kesan kesantunan dari diri kita dan kesantunan
kepada orang lain. Jadi, ketika kita mendengar kalimat „Berilah
saya sedikit muka‟ maka itu berarti „Bersikap sopan/santunlah
kepada saya‟.
Konsep Tu (T) dan Vous (V) yang merupakan bentuk kata
ganti orang, dapat dilihat sebagai bentuk pemilihan bahasa yang
mengacu pada bentuk familiar dan santun. Menurut Wardhaugh
dan Fuller, bentuk Tu mengacu pada bentuk yang familiar
sedangkan Vous mengacu pada bentuk yang lebih sopan,
sedangkan menurut Brown & Gilman (1960); dalam bahasa Latin
pada masa Romawi kuno, hanya ada kata Tu untuk makna tunggal
dan Vous untuk makna jamak. Baik T maupun V keduanya berarti
kamu, dalam bahasa Indonesia. Hanya saja pada penggunaannya
kemudian berbeda berdasarkan siapa yang berbicara dan kepada
siapa dia berbicara. Penggunaan T/V, menurut Wardhaugh & Fuller
(2010), secara Asimetris dapat menandakan sebuah Power
relationship (hubungan antara wewenang/kekuatan/kekuasaan),