Page 234 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 234
Pemertahanan dan Penelitian Bahasa 223
PERUBAHAN, PERGESERAN, DAN PEMERTAHANAN
BAHASA
(Atikah Solihah, Hilma Safitri, Budiarto, 2016)
Bahasa berkembang sesuai dengan kondisi sosial-budaya
masyarakat penggunanya. Dalam beberapa kondisi, bahasa
memiliki berbagai variasi yang juga dapat mengarah pada berbagai
perubahan. Perubahan bahasa menjadi suatu keniscayaan dalam
perkembangan suatu bahasa. Terdapat beberapa pandangan
tentangg perubahan bahasa, ada pandangan yang bersifat
tradisional, ada pandangan yang dipengaruhi oleh faktor eksternal,
bahkan perubahan yang terjadi karena isu gender.
Sub-topik ini akan membahas berbagai perubahan bahasa
dengan sudut pandang dari berbagai sisi serta dengan berbagai
bentuk perubahan. Bentuk yang mengalami perubahan mulai dari
aspek fonologis sampai dengan aspek semantis.
Pandangan Tradisional tentang Perubahan Bahasa
Menurut pandangan tradisional, perubahan bahasa dianggap
penting apabila perubahan itu dapat dibuktikan dengan adanya
dampak struktur atau bentuk yang berubah. Misalnya,di masa
lampau kata meat dan meet sertahorse dan hoarse diucapkan
dengan perbedaan bunyi yang jelas. Akan tetapi, seiring berjalannya
waktu, pengucapan terhadap kata tersebut saat ini tidak memiliki
perbedaan sama sekali. Perubahan suara merupakan salah satu
pertanda perubahan bahasa yang ditinjau dari segi strukturnya
yang salah satunya adalah bentuk fonetis. Selain perubahan pada
tataran fonologi, perubahan dari segi morfologi ataupun sintaksis
memiliki andil yang sama di dalam menunjukan ciri perubahan
bahasa.
Kadang-kadang perubahan suatu bahasa juga memiliki
motivasi internal. Maksudnya adalah dalam perjalanan sejarah
perubahan bahasa, masyarakat pada periode tertentu memang
berniat dan mendukung perubahan bahasa dengan berlandaskan
prinsip-prinsip tertentu yang lebih disu-kai. Misalnya, ada suatu
periode ketika masyarakat memang cenderung mengucapkan kata-
kata tertentu yang mirip tulisannya, tetapi pengucapannya
dibedakan dengan jelas. Sementara itu, pada periode yang lain
terhadap kata-kata yang sama, mereka sendiri justru membiarkan
pengucapan terhadap kata tersebut disamakan. Keinginan untuk
membedakan atau menyamakan pengucapan tersebut

