Page 237 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 237
226 BAB 5
Pada penelitian berikutnya, berdasarkan rekaman ditunjukkan
bahwa baik laki-laki maupun perempuan yang berusia muda
cenderung mengucapkan kata sejenis pengucapan bagdan beg
dengan tanpa perbedaan pengucapan. Namun, kelompok laki-laki
dan perempuan yang berusia tua menun-jukkan perbedaan
pengucapan yang sangat jelas.
Perubahan yang Terjadi pada Tempat yang Berbeda: Pusat
Perkotaan dan Batas Wilayah
Kepadatan penduduk dan besarnya jumlah penduduk sangat
mempengaruhi perubahan. Misalnya, kota-kota di Inggris
mempengaruhi wilayah di sekitarnya sebagai dampak dari
transportasi dengan kereta api ataupun lalu lintas sungai. Dengan
transportasi tersebut, penduduk pedesaan sampai di kota dengan
cepat dan mudah. Dengan demikian, interaksi bahasa dari dua
wilayah terjadi secara intensif. Namun, karena perbedaan wilayah,
terdapat batas fisik yang mencegah penyebaran atau difusi.
Walaupun sungai-sungai di perkotaan merupakan arus bagi lalu
lintas, tetapi juga berperan sebagai batas difusi. Chambers (2003)
menyatakan bahwa dari kanak-kanak hingga dewasa di Ontario
Selatan dan Toron-to sanggup mengucapkan huruf akhir zee.
Namun, mereka tidak sanggup mengucapkan zed ketika mereka
dewa-sa. Selama bertahun-tahun mereka berlalu lalang dari desa
ke kota dan sebaliknya, mereka terpengaruh pengucapan zed dari
masyarakat kota, yang bisa diucapkan dengan baik ketikamasih
muda. Namun, masyarakat desa tersebut sulit mengucapkannya
ketika tumbuh dewasa dan lulus sekolah dan kemudian lebih
banyak berada di pedesaan. Hal ini bisa membuktikan bahwa batas
fisik antara desa dan kota dapat menghambat difusi.
Perubahan yang Terjadi karena Waktu danTingkatan Usia
Pengucapan pada usia muda dan tua menunjukkan
perbedaan ketika dikaitkan dengan kata yang bentuknya mirip.
Begitu pula ketika seseorang bertambah usia, umumnya tidak
sanggup mengucapkan lagi kata tertentu yang sebelumnya bisa
diucapkan. Terkait dengan tingkatan usia, Miller (2004) melaporkan
kejadian di Jepang mengenai ujaran khusus kogyaru yang berlaku
pada remaja perempuan yang disebut Kogals. Mereka
menciptakan bahasa slang, misalnya bakkure play innocent dan
prefix ataupun kombinasi kata Jepang dengan Inggris. Perilaku
mereka tampak urakan dan vulgar, serta jauh dari sikap wanita
yang anggun dan lemah lembut pada umumnya. Namun, baik
perilaku maupun bahasa yang digunakan bertahan hingga mereka

