Page 241 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 241
230 BAB 5
atau berorien-tasi untuk menjadi pekerja kelas atas di kemudian
hari. Sementara itu, Burnouts kurang memperhatikan prestasi
akademis dan lebih bercita-cita untuk menjadi pekerja kelas bawah
atau buruh.
Data yang diperoleh Eckert menunjukkan bahwa Burnouts
cenderung menampilkan perubahan kata-kata maupun
pengucapan yang dinamis. Mereka lebih aktif dalam berkreasi
dengan kata-kata sehingga perubahannya berjalan cepat.
Sementara itu, kelompok Jocks cenderung menggunakan bahasa
yang lebih santun dan tidak terlalu banyak melakukan improvisasi.
Perubahan bahasa juga dapat terjadi karena proses difusi leksikal.
Menurut teori difusi leksikal, perubahan suara secara bertahap
menyebar terhadap kata yang diterapkan dan tidak terjadi secara
spontan. Dengan kata lain diperlukan proses yang panjang.
Perubahan yang terjadi tidak bersifat seragam terhadap kosakata
yang dipengaruhi. Perubahan yang terjadi kadang-kadang
dianggap sebagai efek kurva yang menunjukkan perubahannya
bersifat fluktuatif. Misalnya, pada periode tertentu perubahan yang
terjadi pada kosakata tertentu sebesar 20%, pada periode
berikutnya sebesar 60%. Kemudian, mungkin saja terjadi
penurunan atau residu sehingga perubahannya hanya 20%. Hal itu
dapat naik atau turun lagi sampai pada akhirnya perubahan
tersebut berhenti.
Perubahan bahasa lazim diartikan sebagai adanya perubahan
kaidah, baik kaidah itu direvisi, kaidah yang menghilang, atau
munculnya kaidah baru. Semua itu dapat terjadi pada semua
tataran linguistik: fonologi, morfologi, sintaksis, semantik, dan
leksikon.
Perubahan fonologi
Perubahan fonologis dalam bahasa Inggris ada yang berupa
penam-bahan fonem. Perubahan-perubahan bunyi dalam sistem
fonologi bahasa indonesia juga dapat kita lihat dengan jelas.
Sebelum berlakunya EYD, fonem /f/, /x/, dan /s/ belum dimasukkan
dalam khazanah fonem bahasa Indonesia; tetapi kini ketiga fonem
itu telah menjadi bagian khazanah bahasa Indonesia.
Perubahan morfologi
Perubahan bahasa dapat juga terjadi dalam bidang morfologi,
dalam proses pembentukan kata. Dalam bahasa Indonesia
terdapat proses penasalan dalam proses pembentukan kata
dengan prefiksme- dan pe-. Kaidahnya adalah (1) apabila kedua
prefiks itu diimbuhkan pada kata yang dimulai dengan konsonan /l/,

