Page 246 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 246
Pemertahanan dan Penelitian Bahasa 235
Kasus tersebut hanyalah segelintir kasus yang dijumpai pada
masyarakat imigran. Para TKI maupun TKW dari negara kita juga
menjumpai situasi yang sama ketika mereka harus mencari nafkah
di negeri orang.
Faktor Ekonomi pada Penduduk Nonimigran
Pergeseran bahasa tidak semata-mata karena orang yang
mencari nafkah ada di negara lain. Di negara sendiri juga sangat
memungkinkan terjadinya pergeseran bahasa.Perlu dipahami
bahwa pergeseran bahasa terjadi ketika seseorang beralih dari
bahasa pertama ke bahasa ke dua. Perlu dicamkan pula bahasa
kedua dalam hal ini tidak harus selalu bahasa asing. Bisa saja
keluarga suku Sunda menggunakan bahasa Sunda sebagai
bahasa pertama dan bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua.
Dengan menjadi bilingual, yaitu mampu menuturkan bahasa Sunda
dan bahasa Indonesia, suatu saat memunculkan preferensi atau
pilihan mana yang lebih diutamakan.
Sebagai contoh Jajang yang masih lajang merantau di Jakarta
untuk mencari kerja. Singkat cerita karena dia begitu pandai dan
terampil, dia dipercaya menjadi kepala mandor di sebuah pabrik
bertaraf internasional. Dia memiliki ribuan anak buah yang
sebagian besar berasal dari berbagai provinsi yang ada di
Indonesia. Tentu saja dia harus berkomunikasi dengan seluruh
bawahannya dalam bahasa Indonesia. Hanya sesekali saja dia
berbicara bahasa Sunda ketika teman serantau mengajak
berbicara saat makan siang.
Agar tidak terhambat lalulintas dalam perjalanan menuju
kantor, Jajang mengontrak sebuah rumah di lingkungan pabrik. Dia
memilih untuk mengontrak satu rumah dengan tiga temannya yang
berasal satu daerah.Saat berada di rumah kontrakan dia selalu
berbicara dalam bahasa Sunda. Namun, mereka semua pekerja
keras dan ingin mencapai cita-cita setinggi-tingginya sehingga
ketika pabrik itu mengumumkan lowongan posisi manajer pada
berbagai divisi dan departemen yang ada di pabrik itu dengan
syarat lulus TOEFL dengan skor 550 dan harus bisa berbicara
bahasa Inggris dengan lancar, mereka berlomba-lomba dan
berlatih dengan keras untuk mengikuti kursus ataupun praktik
bahasa Inggris dengan teman satu kerja dan satu kontrakan.
Lambat laun mereka memiliki pilihan terhadap penggu-naan
bahasa.Untuk menunjang karir mereka, mereka sangat intensif
prak-tek bahasa Inggris. Bahkan, saat bertemu dengan teman
sedaerahnya. Teknologi yang makin berkembang pesat dan
ekspansi yang dilakukan oleh pabrik secara besar-besaran ke

