Page 271 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 271
260 BAB 5
menyinggung bahasa daerah dan bahasa asing. Ketiganya
merupakan suatu yang padu, tidak dapat dipisah-pisahkan, dan
memiliki hubungan timbal balik. Hubungan itu mempunyai dampak
positif maupun negatif. Positif dalam hal sumbangannya untuk
memperkaya bahasa Indonesia, dan negatif dalam hal timbulnya
interferensi antara kedua bahasa. Berikut dijelaskan kebijakan
dalam penentuan tata tingkatan bahasa.
1) Bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa
nasional dan bahasa negara menempati tingkatan skala
teratas bagi seluruh bangsa Indonesia.
2) Bahasa-bahasa daerah di seluruh kepulauan Indonesia
berfungsi sebagai pendukung dalam pengembangan bahasa
Indonesia di samping fungsinya sebagai alat komunikasi
antara suku dan pengembangan kebudayaan daerah.
3) Pemakaian dan pemanfaatan bahasa asing memiliki fungsi
membantu proses pertumbuhan bahasa Indonesi, di samping
itu membantu proses pembangunan Negara dan Bangsa
Indonesia secara tidak langsung.
Pengolahan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
haruslah merupakan pengolahan menyeluruh sebagai
kebijaksanaan nasional mengenai bahasa dan sastra kita dan inilah
yang disebut ― Politik Bahasa Nasional‖. Politik di sini tidak
mempunyai konotasi seperti politik dalam kenegaraan dalam arti
sempit, tetapi berkonotasi kepada kebijaksanaan penanganan
masalah kebahasaan dan kesusastraan Indonesia secara nasional.
Politik bahasa nasional juga berhubungan dengan sangkut pautnya
bahasa Indonesia dengan masalah nasional secara luas.
Dalam penentuan politik bahasa nasional, beberapa hal yang
harus diperhatikan adalah sebagai berikut.
Latar Belakang Penutur Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia digunakan oleh seluruh bangsa Indonesia
yang memiliki keanekaragaman dalam bahasa, adat-istiadat,
budaya, pendidikan, bahkan kepentingan. Mungkinkah bahasa
Indonesia memiliki satu corak untuk seluruh pemakainya? Untuk
bahasa tulis lebih memungkinkan dibandingkan dengan bahasa
lisan. Bahasa lisan lebih banyak kelonggaran baik dalam struktur
maupun kosakatanya yang ditimbulkan oleh pengaruh bahasa
daerah, pengaruh orang yang diajak bicara, pengaruh tempat dan
suasana/situasi pembicaraan. Pada bahasa yang telah mantap
(Inggris, Belanda), bahasa lisan dan tulisan ragam resmi hampir
tidak berbeda. Hendaknya ragam lisan bahasa Indonesia dalam

