Page 46 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 46
Masyarakat Bahasa dan Pengajaran Bahasa 35
Toraja. Dalam kasus diglosia, mereka dapat menggunakan multi
bahasa sesuai dengan fungsi sosialnya masing-masing.
Bilingualisme dan doglosia diperlukan dalam sebuah
komunitas bahasa dengan tujuan untuk saling melengkapi dalam
domain komunitas. Secara individu, bilingualisme memiliki manfaat
yang sangat signifikan terhadap struktur dan fungsi otak.
Penggunaan bilingualisme yang lebih tinggi berkaitan dengan
kinerja otak yang lebih baik pada bagian kontrol hambat dan
perangkat-pergeseran yang secara independen terlepas dari usia
dan proses pendidikan, selain itu, terdapat pengaruh yang
signifikan pada beberapa daerah atau frontotemporal (Martínez-
Horta, Moreu, Perez-Perez, Sampedro, Horta-Barba,
Pagonabarraga, et al., 2018), yaitu sel saraf progresif yang
terdapat di lobus frontal otak (daerah di belakang dahi) yang
berfungsi sebagai pengatur dan penjaga kognitif.
Bilingulis tetapi tidak Diglosis
Dalam masyarakat yang bilingualis tetapi tidak diglosis
terdapat sejumlah individu yang bilingual, namun mereka tidak
membatasi penggunaan bahasa untuk satu situasi dan bahasa
yang lain untuk situasi yang lain pula. Jadi, mereka dapat
menggunakan bahasa yang manapun untuk situasi dan tujuan
apapun. Contoh masyarakat yang bilingual tetapi tidak disertai
diglosia adalah masyarakat di Montreal, Kanada. Suatu masyarakat
yang pada mulanya bilingual dan diglosis, tetapi kemudian berubah
menjadi masyarakat yang bilingual tetapi tidak diglosis dapat terjadi
apabila sifat diglosisnya berkurang. Dalam kasus ini sebuah variasi
atau bahasa berpindah ke dalam fungsi yang sudah dibentuk untuk
variasi atau bahasa lain. Hasil perpindahan ini mungkin akan
menyebabkan terbentuknya sebuah variasi baru (jika T dan R
mempunyai struktur yang sama); atau penggantian yang satu oleh
yang lain (jika T dan R sama strukturnya). Sebuah contoh
bilingualisme tanpa diglosia pada R sebelum ada T adalah di
Belgia yang berbahasa Jerman, berlangsung dengan disertai
meluasnya bilingualisme, dimana masing-masing bahasa dapat
digunakan untuk berbagai tujuan.
Diglosis tetapi tidak Bilingualis
Di dalam masyarakat yang berisi diglosia tapi tanpa
bilingualisme terdapat dua kelompok penutur. Kelompok pertama
biasanya lebih kecil yang merupakan kelompok ruling group yang
hanya berbicara dalam bahasa T. sedangkan kelompok kedua
yang biasanya lebih besar dan tidak memiliki kekuasaan dalam