Page 48 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 48
Masyarakat Bahasa dan Pengajaran Bahasa 37
Seseorang yang mempunyai kemampuan multibahasa belum
tentu memiliki persis kemampuan yang sama dalam keragaman
bahasa; pada kenyataannya, keseimbangan antara bahasa yang
dikuasai adalah hal yang luar biasa. Biasanya, multibahasa
memiliki berbagai tingkat perintah repertoar yang berbeda.
Perbedaan kompetensi dalam berbagai bahasa mungkin berkisar
dari perintah dari item beberapa leksikal, ekspresi seperti
pengucapan salam, dan keterampilan percakapan dasar sampai ke
tata bahasa dan kosakata serta gaya khusus dalam berbahasa.
Dalam suatu masyarakat yang menggunakan lebih dari satu
bahasa digunakan, jika ingin menjadi kompeten secara sosial harus
mencari tahu yang apa, kapan, dan tujuan penggunaan bahasa,
sebab bahasa yang digunakan bagian dari identitas sosial
seseorang. Ada beberapa keraguan bahwa sangat banyak orang
yang sebenarnya memiliki dua atau bahkan multi-dialek.
Mereka mungkin berbicara dari ragam bahasa yang jelas
berbeda, tetapi apakah masing-masing ragam bahasa benar sesuai
dengan dialeknya? Mampu mebedakan dialek tergantung pada
bagaimana seseorang mendefinisikan dialek, sama sekali bukan
yang mudah untuk memutuskan.
Sebuah contoh yang menarik dari multilingualisme pada
daerah Tukano dari lautAmazon, di perbatasan antara Kolombia
dan Brazil (Sorensen, 1971). Orangorang Tukano adalah orang
multibahasa karena laki-laki harus menikah di luar kelompok
bahasa mereka; orang Tukano menganggap bahwa ketika
seseorang menikahi wanita yang sama bahasanya maka akan
dianggap incest. Pria memilih wanita yang dinikahi dari suku
tetangga yang berbicara bahasalain. Selanjutnya, tentang
pernikahan, wanita pindah ke rumah pria. Akibatnya, disetiap desa
terdapat beberapa bahasa yang digunakan; bahasa yang dipakai
olehperempuan yang berasal dari suku-suku tetangga yang
berbeda. Anak-anak dilahirkan dalam lingkungan multibahasa,
mereka berbicara dengan ayah dan ibu mereka dengan bahasa
yang berbeda, dan mungkin berkontak dengan orang lain dengan
bahasa yang berbeda pula. Multibahasa bagi orang-orang Tukano
adalah hal yang biasa dan mereka tidak sadar bahwa mereka
berbicara menggunakan bahasa yang berbeda.
Bilingualisme atau multibahasa sama sekali bukan hal yang
luar biasa. Situasi yang berbeda tentang bilingual terdapat di
Paraguay (lihat Rubin,1968). Karena isolasi panjang dari Spanyol
dan kurangnya populasi berbahasa Spanyol, sebuah bahasa Indian
Amerika, Guarani, telah berkembang di Paraguay. Guarani diakui
sebagai bahasa nasional. Di sisi lain, Bahasa Spanyol yang

