Page 53 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 53

42                                                                 BAB 2

                     Memilah-milah  komponen  definisi  tentang  pembelajaran,
               sebenaranya  telah  kita  dapatkan,  seperti  yang  telah  kita  dapati
               dalam bahasa dari berbagai domain penelitian .
                     1) Belajar adalah menguasai atau ―memperoleh‖.
                     2) Belajar    adalah      mengingat-ingat      informasi     atau
                        keterampilan.
                     3) Mengingat-ingat  tentu  melibatkan  sistem  penyimpanan  di
                        memori atau melibatkan organisasi kognitif.
                     4) Saat  belajar,  kita  melibatkan  fokus  aktif-sadar  kita  dan
                        bertindak sesuai dengan peristiwa-peristiwa di luar diri kita
                        serta di dalam suatu komunitas.
                     5) Belajar itu relatif permanen tetapi tunduk pada lupa.
                     6) Belajar  melibatkan  berbagai  bentuk  latihan,  mungkin
                        latihan yang ditopang dengan imbalan dan hukuman.
                     7) Belajar adalah sebuah perubahan dalam perilaku.
                     Konsep-konsep  tersebut  membawa  kita  kesejumlah  sub-
               bidang  dalam  disiplin  psikologi:  proses  pemerolehan,  persepsi,
               sistem  memori  (penyimpanan),  memori  jangka  pendek  dan
               panjang, pengingatan kembali, gaya dan strategi belajar sadardan
               bawah sadar, teori lupa, dorongan dengan imbalan dan hukuman,
               pentingnya     latihan.    Pembelajaran      bahasa     kedua     harus
               mengoperasikan  semua  variabel  tersebut  dalam  mempelajari
               bahasa kedua.
                     Pengajaran      tidak    bisa    didefinisikan    terpisah    dari
               pembelajaran.  Pengajaran  adalah  memandu  dan  memfasilitasi
               pembelajaran,      memungkinkan        pembelajar      untuk    belajar,
               menetapkan  kondisi-kondisi  pembelajaran.  Seperti  Skinner  dalam
               Brown (1987), melihat pembelajaran sebagai proses pengondisian
               ke arah perilaku spontan, yang dicapai  melalui program pelatihan
               dengan imbalan dan hukuman, maka akanseperti itulah seseorang
               mengajar.  Jika  seorang  guru  memandang    pembelajaran  bahasa
               kedua lebih sebagai proses deduktif ketimbang induktif, barangkali
               guru  tersebut  lebih  suka  menyodorkan  berlimapah-limpah  kaidah
               dan  paradigma  kepada  murid  ketimbang  membiarkan  mereka
               ―menemukan‖ kaidah-kaidah itu secara induktif.  Menurut Krashen
               dalam  Dardjowidjojo  (2005),  pemerolehan  bahasa  atau  akuisisi
               bahasa  adalah  proses  yang  berlangsung  di  dalam  otak  seorang
               anak-anak ketika dia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa
               ibunya  (B1)  yang  dilakukan  oleh  anak  secara  natural.  Jadi,
               pemerolehan  di  sini  berkaitan  dengan  proses  dari  anak  yang
               belajar  menguasai  bahasa  ibunya.  Dan  untuk  menguasai  bahasa
               kedua  (B2)  hal  ini  tentunya  diperoleh  dari  pengajaran  di  bangku
               sekolah yang didapat secara formal  di jenjang pendidikan.  Sejak
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58