Page 47 - BUKU SOSIOLINGUISTIK DAN PENGAJARAN BAHASA
P. 47
36 BAB 2
masyarakat, hanya saja mereka menggunakan bahasa R. Situasi
diglosia tanpa bilingualisme ini banyak dijumpai di Eropa sebelum
masa perang dunia pertama. Sesungguhnya masyarakat yang
diglosis tanpa disertai bilingualisme tidak dapat disebut sebagai
satu masyarakat tutur, sebab kedua kelompok tersebut tidak
berinteraksi; kecuali secara minim dengan menggunakan
interpreter atau menggunakan bahasa pidgin.
Tidak Bilingualis dan tidak Diglosis
Masyarakat yang tidak diglosia dan tidak bilingual tentunya
hanya ada satu bahasa dan tanpa variasi serta dapat digunakan
untuk segala tujuan. Keadaan ini hanya mungkin ada dalam
masyarakat primitive atau terpencil, yang dewasa ini tentunya
sukar ditemukan. Masyarakat yang tidak diglosia dan bilingual ini
akan mencair apabila telah bersentuhan dengan masyarakat lain.
Bilingualisme dan Multilingualisme
Monolingualism, yaitu kemampuan untuk menggunakan
hanya satu bahasa, adalah suatu norma yang diterima secara luas
di banyak belahan dunia Barat yang sering diasumsikan menjadi
fenomena di seluruh dunia, seseorang yang bilingual dan
multilingual menjadi sesuatu yang tidak lazim. Memang, kita sering
memiliki perasaan campur aduk ketika kita bertemu dengan
seorang yang fasih dalam beberapa bahasa: mungkin rasa kagum
dan irihati, tetapi juga, kadang-kadang, perasaan bahwa banyak
orang seperti itu tidakberasal dari budaya tempat dia berasal.
Orang-orang tersebut cenderung adalah seorang imigran,
pengunjung, atau anak-anak yang berasal dari pernikahan campur
antara kedua orang tuanya. Namun, di beberapa bagian dunia
kemampuan untuk berbicara lebih darisatu bahasa sama sekali
bukan hal yang luar biasa. Bahkan, seseorang yang menguasai
satu bahasa akan dianggap sebagai orang yang tidak mampu
menyesuaikan, dianggap sebagai orang yang kurang keterampilan,
keterampilan untuk bisa berinteraksi secara bebas dengan penutur
bahasa lain. Multilingual dan bilingual dianggap sebagai
persyaratan yang dianggap hal yang normal, mereka mungkin
menggunakan satu atau lebih bahasa di rumah, bahasa yang
berbeda di desa atau tempat yang lain, bahasa lain mungkin
dengan tujuan perdagangan, dan satu lagi untuk berinteraksi
dengan dunia luar atau organisasi sosial atau politik yang lebih
luas. Berbagai bahasa biasanya diperoleh secara alami dan tanpa
disadari, dan pergeseran dari satu bahasa ke bahasa yang lain
dibuat tanpa ada perasaan ragu-ragu.