Page 16 - Cooperative Learning
P. 16

6                                                                 BAB 2


               of the classroom activies is not to see their difference, but to see how well
               they participate in a group.
               Based on the observation, teaching students to use cooperative learning
               strategy  seems  applicable,  especially  because  participation  in  a  group
               leads them to achieve the shared goal without competition.

               Keywords: cooperative learning, strategy, group, participation



               Pendahuluan
                     Sebelum  Cooperative  Learning  muncul  di  dunia  pengajaran,
               ada gagasan peer-tutoring dan peer-monitoring yang diajukan oleh
               pakar pendidikan Amerika pada awal abad 20. Ide peer-tutoring dan
               peer-monitoring inilah yang mempelopori kemunculan cooperative
               learning  dan  dijadikan  sebagai  dasar  pengajaran  yang  teratur dan
               sistematis (Rodgers, 1998).
                     Kemudian pada tahun 1960an dan 1970an di Amerika Serikat,
               cooperative learning mendapat tanggapan yang positif karena para
               pendidik  prihatin  cara  teacher-fronted  (guru  memberi  instruksi  di
               depan  kelas  sebagai  sumber  aktivitas  dan  informasi)  yang
               cenderung  mengutamakan  persaingan  daripada  kerjasama.  Akibat
               persaingan  di  kelas,  kelompok  masyarakat  minoritas  menjadi
               merasa  tertinggal.  Sehingga  cooperative  learning  dirasakan  lebih
               cocok  untuk  diterapkan,  sebab  cooperative  learning  berusaha
               untuk:
               Meningkatkan  prestasi  atau  pencapaian  hasil  yang  maksimal  bagi
               seluruh  siswa,  baik  yang  berbakat  maupun  mengalami  hambatan
               akademis.
                  a.  Membantu  guru  untuk  bisa  menciptakan  hubungan  antar
                     sesama siswa menjadi semakin erat.
                  b. Memungkinkan para siswa untuk mengalami kondisi sosial dan
                     psikologis  beserta  perkembangan  kognitif  saat  melakukan

                     proses belajar.
                  c.  Menggantikan  kondisi  struktur  kelas  yang  tadinya  kompetitif
                     menjadi  struktur  kelas  yang  belajarnya  menjunjung  tinggi
                     kerjasama,  yaitu  yang  mengedepankan  kerjasama  tim  dan
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21