Page 134 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 134

MALAY TEXT                   125

          Leia titah dikaruniai keris kepada Raja Lela.” Maka Raja Lela pun
          mengunus keris dari pinggangnya bertelut menjunjung duli Yang Diper­
          tuan. Setelah ia bangkit maka sembahnya: “Daulat Tuanku, patik
          menjunjung karunialah.”
            Maka titah Yang Dipertuan: “Kita dengar banyak segala menteri
          hulubalang yang disuruh ke Johor ini tiada bercakap, hanyalah Raja
          Lela yang bercakap.” Maka sembah Raja Lela: “Tiada yang lain Tuanku
          yang dititahkan Paduka Adinda itu dan jika sekiranya dititahkan Paduka
          Adinda yang lain niscaya yang lainlah datang mengadap Tuanku. Akan
          sekarang yang dititahkan Paduka Adinda itu patik, melainkan patiklah
          datang mengadap Duli Tuanku.” Maka titah Yang Dipertuan: “Bagai­
          mana kepada hati Raja Lela maka Raja Lela datang ke Johor ini?”
          Maka sembah Raja Lela: “Daulat Tuanku, tatkala patik di Patani
          hamba kebawah Duli Paduka Adinda dan tatkala patik di Johor hamba
          kebawah Duli Tuanku tetapi patik 5 tiada bertuan dua.” Arakian maka
          Raja Lela pun dikaruniai persalin maka Raja Lela pun memakai persalin
      71 lalu menjunjung duli / bermohon turun ke perahu.
            Hatta antara duapuluh 1 hari maka Raja Lela pun naik bermohon.
          Antara dua hari maka surat dan bingkis pun diarak oranglah dan Raja
          Lela pun menjunjung duli Yang Dipertuan lalu turun ke perahu. Arakian
          maka Raja Lela pun berlayarlah. Setelah sampai ke Patani maka surat
          dan bingkis itu pun disambut orang lalu diaraknya. Setelah sampai ke
          balairung maka surat itu pun dibaca oranglah. Setelah sudah dibacanya
          maka Raja Lela pun menjunjung duli Pera’cau. Antara tiga hari maka
          Raja Lela pun bermohon pulang ke rumahnya ke Kandang Kerbau.

                                    21.
            Sebermula selang berapa lamanya maka Raja Kali 2 pun berbicara
          <dengan> Tuk Mir dan segala anak cucunya yang hendak menyertai
          dia hendak naik ke istana itu dan Tuk Mirlah yang jadi kepalanya.
          Setelah datanglah kepada hari yang dijanjikan itu maka Raja Kali pun
          naiklah ke istana, niat Raja Kali hendak merogol Pera’cau. Maka tiada
          disampaikan Allah tacala seperti maksudnya itu, karena pada tatkala
          masuk ke istana itu segala dayang-dayang dan penjawat sekalian pun
          terkejut, dari pada tua muda semuanya pun habis berhimpun mengeliling
          Pera’cau tiadalah dapat Raja Kali itu hampir kepada Pera’cau itu.
            Arakian maka gemparlah didalam negeri itu mengatakan Raja Kali
         SA s-p-y-r-w’.
      71   lB dua.
         2AB k-a-l-y (passim).
   129   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139