Page 129 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 129

120                  HIKAYAT PATANI

                       masing dengan terataknya. Maka titah Yang Dipertuan kepada Seri
                       Setia:7 “Mengapa maka segala menteri pegawai Patani tiada mudik
                       bersama-sama dengan kita?” Maka sembah Seri Setia: “Esok harilah 8
                       Tuanku 8 patik sekalian itu mudik karena lagi menghimpunkan racyat
                       menunggui negeri sunyi.” Maka titah Yang Dipertuan: “Pergilah9
                       orangkaya hilir, esoklah kita tahu akan sampainya9 karena lusa kita
                       hendak tabalkan Encik Puan.” Maka Seri Setia pun bermohon pulang
                       ke terataknya. Maka pada malam itu segala pegawai Patani semuanya
                       habis lari hilir. Maka pintu gerbang pun ditutup oranglah dan bedil
                       pun diatur oranglah.
                         Setelah keesokan harinya maka dipersembahkan orang Aceh pada
                       Yang Dipertuan mengatakan segala pegawai Patani yang mudik ini
                       seorang pun tiada lagi, habis lari hilir semalam. Maka Yang Dipertuan
                   65 J pun terkejut terlalu marah serta menyuruhkan mengenakan rengga
                       gajah, lalu naik bertimbang 4 rengga dengan Dang Sirat itu berjalan
                       hilir diiringkan oleh segala racyat Johor dengan orang Aceh. Setelah
                       sampai ke Tanjung maka Yang Dipertuan pun menyuruhkan orang
                       Aceh pergi melihat kedalam negeri. Setelah sampai orang Aceh ke pintu
                       gerbang maka dilihatnya pintu gerbang pun ditutup orang dan bedilnya
                       pun banyak diatur orang. Maka orang Aceh itu pun kembalilah persem­
                       bahkan Yang Dipertuan barang yang dilihat dan yang didengarnya itu.
                       Setelah Yang Dipertuan menengar sembah orang Aceh itu maka Yang
                       Dipertuan pun naik gajah mudik menuju jalan ke 2 Pasir.2 Setelah
                       sampai kepada 3 Pasir Bendaraja,4 maka segala orang Patani pun banyak
                       menurut Yang Dipertuan itu dibunuhnya segala orang Aceh itu se­
                       panjang jalan, terlalu banyak mati dan lukanya. Maka Yang Dipertuan
                       pun lalu mudik. Setelah sampai 3 ke Tabih maka Yang Dipertuan pun
                        turun dari atas gajah berhenti dibawah jambu. Maka Dang 5 Sirat pun


                       7 B adds: dan Maharaja Selia.   8—8 B konon.
                     °—8 B baiklah esok hari orangkaya hilirlah memberi tahu orang Patani suruh sampai
                        dsok hari jangan tidak kita tahu akan sampai (“you had better go down tomorrow
                        and tell the people of Patani, ordering them to be here the next day; and don’t let
                        me see that they haven’t turned up”).
                   65   1B bertimbal.             2—2 A k-p-a-s-y-r, B p-s-a-r.
                     3-3 B seketika lagi maka sekalian orang Aceh pun banyaklah mati dan luka dibunuh
                        oleh orang Patani. Maka lalu dihambat oleh orang Patani seketika Y. D. sampailah
                        ("soon after that many of the Achehnese were killed or wounded by the people
                        from Patani, and the rest were pursued by them; and shordy afterwards the prince
                        arrived”).                  4A b-n-d-r-a-j.
                     6—5 B Y. D. pun datanglah pikirannya, lalu Y. D. pun membunuhlah Dang Sirat, diti-
                        kamnya dengan senjata, Y. D. sendiri yang membunuhnya. Maka (“then the prince
                        came to his senses and killed D.S., stabbing her with his own hands”).
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134