Page 127 - Hikayat-Patani-The-Story-Of-Patani 1
P. 127
118 HIKAYAT PATANI
hulubalang semuanya masuk bergilir bertunggu ke dalam, lakinya 4 ber-
tunggu di balairung. Tuanku ini pun baik juga meletak giliran mengikut
Sen Paduka itu.” Arakian maka Yang Dipertuan pun berkenanlah akan
sembah orang Aceh itu. Hatta maka khabar itu pun masyhurlah menga
takan Yang Dipertuan hendak meletakkan giliran pada segala anak 5
isteri 5 menteri hulubalang sekalian itu. Maka segala menteri hulubalang
pun semuanya berhimpun masuk dengan duka citanya mengadap Pera’
cau. Adapun 6 Pera’cau selama Yang Dipertuan gila akan Dang Sirat
itu Pera’cau pun tiada duduk 6 didalam istana lagi, turun duduk kedalam
kebun pada balai yang bernama Rangkai Raksi 7 itulah siang malam.8 *
<Syahdan maka sekalian menteri hulubalang pegawai pun masuklah
pada suatu hari mengadap Peracau. Maka sembah> segala menteri
pegawai itu: “Jikalau paduka kakanda panggil juga segala patik sekalian
itu disuruhnya bertunggu ke dalam seolah-olah durhakalah patik sekalian
kebawah Duli Tuanku.” Maka titah Pera’cau: “Pekerjaan itu mana yang
jadi benar kepada tuan-tuan sekalian juga kerjakanlah dan nyawa8
anak raja itu juga yang beta minta, lain dari itu mana perintah tuan-
tuan sekalianlah, karena kasihan beta akan bundanya.”
Hatta maka Yang Dipertuan pun berbicaralah dengan orang Aceh
dan segala pegawai Johor hendak tabalkan Dang Sirat itu. Maka sembah
segala menteri Johor: “Dimana Tuanku hendak tabalkan Encik Puan
63 ini?” Maka10 titah Yang Dipertuan: / “Kita hendak tabalkan di
Kedilah; baik hendak pun kita tabalkan 1 di rumah Encik Puan ini,
karena berdekatan sangat dengan istana besar, jadi sarulah ragamnya
nobat Johor dengan nobat Patani itu.” Maka 2 sembah sekalian menteri:2
“Pendapat patik jikalau Tuanku tabalkan Encik Puan itu di 3 Kedi jadi
berbandinglah nobat paduka adinda dengan nobat Encik Puan, kalau-
kalau fadhihat nama Duli Tuanku pada negeri yang lain.” 4 Maka titah
4 B dan laginya (“and also” instead of “their husbands”).
5-5 B bini.
°B hatta beberapa lamanya Peracau selama Y. D. gila akan Dang Sirat tiadalah
pernah Y. D. hirau lagi kepada Peracau, maka Peracau pun tiadalah duduk (“For
some time now, for as long as the prince had been crazy about Dang Sirat and not
cared at all about the queen, the latter had not been living...”).
7B r-ng-g-y r-q-s-y.
8B adds: dan santap-santapnya pun dibawa turun oleh dayang-dayang pada balai
itulah tempatnya (“and her food was also brought down to her at that place by
her maids”).
8 B yang tahu.
10—1 (p. 63) B Jikalau kita tabalkan.
63 2—2 lacking in B. 3B adds: kaki Jambatan.
4—4 B sembah sekalian penggawa: Jikalau demikian pada pendapat patik sekalian
baiklah kita berbuat negeri pada Tambangan.