Page 54 - BAHAN AJAR BIOKIMIA DASAR
P. 54

eksoterm, sehingga tidak stabil pada suhu tinggi. Sebaliknya, interaksi hidrofobik bersifat
                  endoterm, sehingga tidak stabil pada suhu rendah.

                  Tekanan
                        Denaturasi akibat tekanan terjadi pada suhu 25⁰C jika tekanan yang diberikan cukup
                  tinggi.  Sebagian  besar  protein  terdenaturasi  pada  tekanan  1-12  kbar.  Tekanan  dapat

                  menyebabkan  denaturasi  protein  karena  protein  bersifat  fleksibel  dan  dapat  diberikan
                  tekanan.  Walaupun  residu  asam  amino  tersusun  rapat  di  bagian  dalam  protein  globular,

                  namun masih terdapat rongga di dalam protein. Akibatnya, protein bersifat dapat dikompresi
                  dan terjadi penurunan volume protein. Denaturasi akibat tekanan bersifat reversibel.
                  Pengadukan

                        Pengadukan  dengan  kecepatan  tinggi  seperti  pengocokan,  pengulenan,  dan
                  pembuihan menyebabkan protein terdenaturasi akibat adsorpsi molekul protein ke dalam

                  antarmuka  udara-cairan.  Energi  untuk  antarmuka  udara-cairan  lebih  besar  dibandingkan
                  fase curah sehingga protein mengalami perubahan konformasi  akibat fleksibilitas protein.
                  Protein dengan fleksibilitas tinggi lebih cepat berada pada antarmuka udara-cairan, sehingga

                  terdenaturasi lebih cepat dibandingkan protein yang kurang fleksibel.

                  2.  Penyebab Kimiawi
                  pH
                        Protein  lebih  stabil  pada  pH  di  titik  isolelektriknya.  Pada  pH  netral  gaya  tolak

                  elektrostatik lebih rendah dibandingkan interaksi yang lainnya sehingga bersifat stabil. Pada
                  pH ekstrem yang menjauhi titik isoelektrik, gaya tolak elektrostatik dalam molekul protein

                  menyebabkan pembengkakan dan terbukanya struktur protein. Denaturasi protein akibat pH
                  kebanyakan bersifat reversibel.

                  Pelarut Organik

                        Pelarut organik mempengaruhi stabilitas interaksi hidrofobik protein, ikatan hidrogen,
                  dan  interaksi  elektrostatik.  Asam  amino  memiliki  rantai  samping  nonpolar  sehingga  akan
                  lebih larut pada pelarut organic yang bersifat nonpolar. Hal tersebut mengakibatkan interaksi

                  hidrofobik menjadi melemah. Hal ini menyebabkan rusaknya ikatan protein.

                  Senyawa Organik
                        Sejumlah  senyawa  organik  seperti  urea  dapat  membentuk  ikatan  hidrogen  dan
                  menyebabkan ikatan hidrogen dalam air menjadi terganggu sehingga air akan cenderung

                  lebih reaktif dengan senyawa nonpolar. Dampaknya adalah struktur protein terdenaturasi




                                                              35
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59