Page 130 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 130

media massa, dianggap anak muda yang berhasil. Semua teman
               di klub bertarung bilang, kau anggota yang baik, petarung yang
               hebat, dengan kehidupan yang lurus. Kenapa aku di siang ini, di

               tengah hujan deras, harus menangkapmu, Thomas? Menangkap
               salah  satu  petarung  terbaik  klub.  Menangkap  teman  terbaikku
               selama ini.”
                 ”Kau  harus  melepaskanku!”  aku  berseru. ”Kau  harus  segera
               melepaskan  aku,  Rudi!”  Aku  bergegas  menurunkan  intonasi
               suara, meski hujan deras membuat percakapan samar, boleh jadi
               enam anak buah Rudi di luar kamar mendengar.
                 Rudi diam sejenak, menatapku lamat-lamat.
                 ”Dia,”  Rudi  perlahan  menunjuk  Om  Liem,  ”siapanya  kau?
               Kerabat?”
                 Aku mengangguk cepat.
                 ”Kau yang membantunya kabur semalam? Kabur begitu saja,
               seperti  anak  kecil  yang  main  petak  umpet.  Membuat  puluhan
               polisi dan perwira terancam dimutasi ke daerah terpencil.” Rudi
               bertanya.
                 Aku mengangguk lagi.
                 ”Astaga, Sobat.” Rudi separuh hendak tertawa, separuh hendak
               menepuk pelipisnya. ”Urusan ini benar-benar celaka. Kau tahu,

               aku bahkan ditelepon langsung oleh X2 untuk membereskan masa-
               lah ini. Bilang pasukan komando khususku harus bergerak cepat,
               tanpa  ampun,  dan  diotorisasi  sah  menggunakan  apa  saja  untuk
               menangkap kalian. Ternyata aku menangkapmu, Thomas.”
                 ”Kau harus melepaskanku, Rudi!” aku berseru agak kencang,
               memotong kalimat Rudi. Waktu kami terbatas. Jika percakapan
               salah satu anak buah Rudi tadi benar, hanya hitungan menit X2
               akan tiba di rumah peristirahatan Opa. Aku tahu apa maksud

                                         128




       Isi-Negeri Bedebah.indd   128                                 7/5/2012   9:51:09 AM
   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134   135