Page 164 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 164

”Tidak. Dia bersembunyi di tempat aman.”
                 ”Di mana?”
                 ”Astaga? Kenapa kau ingin tahu sekali?” Aku menekan klakson,

               menyuruh minggir angkutan umum yang berhenti sembarangan.
                 ”Bukankah  kau  sendiri  yang  menyuruhku  memberikan
               informasi  ke  Om  Liem  soal  kabar  terakhir  Tante?  Lagi  pula,
               hingga Bank Semesta pailit, Om Liem adalah pemimpin seluruh
               grup bisnis. Ada banyak update perusahaan yang harus dia tahu.
               Dokumen-dokumen  yang  harus  dia  tanda  tangani.  Surat-surat
               dan  korespondensi  dua  hari  terakhir  yang  belum  sempat  dia
               baca.  Aku  bertanggung  jawab  memastikan  itu  semua  berjalan
               baik.” Ram terdengar sedikit tersinggung.
                 ”Bagaimana  kabar  Tante?”  Aku  memotong  kalimat  protes-
               nya.
                 ”Tante  Liem  baik.  Barusan  saja  dokter  mengizinkannya
               pulang. Tante Liem bisa dirawat di rumah.”
                 ”Nah, biar aku saja yang menyampaikan kabar baik ini pada
               Om Liem. Juga urusan pekerjaan, kau suruh salah satu staf per-
               usahaan menitipkan dokumen, surat, apa pun ke Maggie, nanti
               Maggie yang akan mengirimkanya padaku, itu pun jika urusan
               itu  tidak  bisa  menunggu  hingga  hari  Senin.  Situasi  berubah,

               Ram.  Aku  memutuskan,  satu-satunya  akses  kepada  Om  Liem
               adalah  aku.  Dia  sedang  bersembunyi  di  salah  satu  rumah
               miliknya. Tidak boleh ada yang tahu.”
                 Ram terdengar menggerutu sebelum menutup telepon.
                 Aku menyeringai, kembali menatap jalanan yang macet.
                 Aku  tahu  Ram  orang  kepercayaan  Om  Liem  belasan  tahun
               terakhir.  Dia  bahkan  ikut  keluarga  Om  Liem  sejak  kecil,  di-
               sekolahkan, diberikan kesempatan mengurus bisnis keluarga, dan

                                         162




       Isi-Negeri Bedebah.indd   162                                 7/5/2012   9:51:10 AM
   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169