Page 171 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 171

dengan mengambil sisi terbalik. Untuk sebuah kasus netral, yang
               boleh  jadi  orang  tertentu  sudah  memiliki  pendapat  dan  ke-
               berpihakan, ketika dia masuk dalam pembicaraan di mana salah

               satu  pihak  terlalu  kasar,  terlalu  menyerang,  terlalu  naif  dan
               penuh kemarahan, orang yang telah memiliki pendapat dengan
               cepat  bisa  jadi  mengambil  posisi  berseberangan  tanpa  dia
               sadari—dengan alasan mulai dari tidak mau kalah, ingin terlihat
               bijak, hingga alasan lainnya.
                  Sesungguhnya  kita  semua  bereaksi  sama  dalam  setiap  per-
               cakapan,  perdebatan,  tidak  peduli  kalian  pejabat  tinggi  negara,
               eksekutif  perusahaan  besar,  atau  sekadar  sopir  angkutan  umum
               yang  mangkal  di  perempatan  atau  pengangguran  di  kedai
               kopi.
                  Dua petinggi lembaga keuangan itu masih menoleh padaku,
               menyelidik  sejenak.  Ini  detik  yang  krusial.  Mereka  bisa  saja
               sekejap  tidak  tertarik  membahasnya.  Urung,  berpikir  cermat,
               buat  apa  menanggapi  makian  rekan  satu  pesawat,  ada  banyak
               yang harus dipikirkan, urus saja masalah sendiri—peduli amat
               dengan tampilannya yang meyakinkan, buku keuangan bestseller,
               majalah terkemuka yang berserak di pangkuan.
                  Aku harus segera bertindak sebelum dua orang di sebelahku

               ini kembali sibuk dengan pembicaraan mereka sendiri.
                  ”Ini  benar-benar  kacau-balau.  Seharusnya  pemerintah  lebih
               tegas,  seharusnya  bank  sentral  sejak  enam  tahun  lalu  sudah
               menutup bank ini. Apa saja kerja mereka selama ini? Lihatlah,
               ribuan  nasabah  produk  hibrid  investasi-tabungan  bank  ini  ter-
               zalimi, uang mereka sekarang hilang tidak ada yang mengganti.
               Andaikata  sejak  dulu  sudah  ditutup.”  Aku  mengusap  wajah,
               memasang wajah amat kecewa.

                                          169




       Isi-Negeri Bedebah.indd   169                                 7/5/2012   9:51:10 AM
   166   167   168   169   170   171   172   173   174   175   176