Page 180 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 180

”Posisimu  di  mana  sekarang,  Kadek?”  Aku  mengulang  per-
               tanyaan, Kadek tidak segera menjawab.
                 ”Eh, 106 derajat, 23 menit bujur timur, 05 derajat, 59 menit

               lintang selatan...”
                 ”Bukan  itu,  Kadek!”  aku  berseru  kencang,  membuat  pe-
               numpang  lain  yang  memadati  lorong  menuju  lobi  kedatangan
               bandara menoleh. Aku mengutuk Kadek dalam hati. Dia pasti-
               lah  sedang  tegang  mengemudi  kapal.  Dia  refleks  menyebutkan
               posisi GPS kapal yang terlihat dari display kemudi. ”Kau berapa
               kilometer lagi dari Sunda Kelapa?”
                 ”Maaf, Pak Thom, sembilan belas kilometer lagi. Saya sudah
               berusaha  secepat  mungkin  kembali  ke  dermaga  sejak  Opa  se-
               maput.  Saya  menelepon,  maksud  saya,  kalau  Pak  Thom  bisa
               menghubungi  dokter  Opa,  atau  siapa  saja,  menyuruh  mereka
               bergegas ke dermaga, biar Opa segera mendapat suntikan insulin
               begitu kapal merapat.”
                 ”Ya, akan aku lakukan,” aku menjawab cepat.
                 ”Syukurlah, Pak Thom. Saya akan mengebut sebisa mungkin
               ke dermaga.”
                 ”Kau  jangan  panik,  Kadek.  Tetap  terkendali,  selalu  berpikir
               jernih.  Paham?”  aku  meneriakinya  sebelum  menutup  telepon.

               Suara Kadek segera hilang, dia telah kembali konsentrasi penuh
               pada kemudi kapal.
                 Aku mendengus, bergegas membuka daftar kontak di telepon
               genggam. Kakiku juga melangkah cepat menuju lobi kedatangan.
               Masih satu jam lebih sebelum pukul sebelas malam. Jika jalanan
               kota  tidak  macet,  aku  bisa  ke  dermaga  sebelum  menuju  lokasi
               pertemuan, memastikan sebentar Opa baik-baik saja. Di mana
               pula aku menyimpan nomor telepon dokter Opa.

                                         178




       Isi-Negeri Bedebah.indd   178                                 7/5/2012   9:51:10 AM
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185