Page 193 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 193

luar  negeri.  Kalian  memerlukan  dokumen-dokumen  aset  itu,
               surat-menyurat. Aku  tahu  tempatnya!”  aku  berseru  panik,  me-
               nyebutkan apa saja yang terpikirkan.

                  ”Kami  bisa  mencari  orang  lain,  Thomas.  Yang  tidak  selihai
               dirimu  dalam  urusan  kabur  atau  menipu.  Soal  dokumen,  itu
               bisa  kami  cari  di  setiap  jengkal  rumah,  kantor,  properti  milik
               Liem. Mudah saja.”
                  ”Tidak,”  aku  bergegas  menggeleng,  ”dokumen-dokumen  itu
               tidak ada di mana-mana. Dokumen itu disembunyikan di tem-
               pat yang tidak pernah kalian pikirkan.”
                  ”Oh  ya?  Dan  kau  tahu  tempatnya?”  Tertawa,  dia  menoleh

               pada  rekannya.  ”Sudah  pukul  sebelas  malam,  Wusdi,  aku  ada
               urusan lain. Kau mau ikut?”
                  Rekannya  mengangguk,  melemparkan  alat  setrum  ke  salah
               satu  polisi.  ”Kalian  kawal  dia  sampai  dijebloskan  dalam  sel.
               Setrum saja sampai pingsan kalau dia terus berusaha kabur.”
                  Mereka  berdua  bangkit,  memukul  dinding  mobil,  memberi
               kode ke sopir agar menepi.
                  Aku menggerung, berteriak, ”Kalian membutuhkanku!”
                  Mobil taktis berhenti, pintu belakang terpentang lebar-lebar.
               Dua orang itu melangkah turun.

                  ”Aku tahu tempatnya! Aku tahu di mana dokumen-dokumen
               itu!”
                  Mereka  tidak  mendengarkan,  hanya  santai  melambaikan
               tangan.
                  ”Dokumen-dokumen itu ada di kapal!”
                  Pintu belakang mobil taktis sudah berdebam ditutup kembali.
               Gelap.


                                          191




       Isi-Negeri Bedebah.indd   191                                 7/5/2012   9:51:10 AM
   188   189   190   191   192   193   194   195   196   197   198