Page 197 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 197

Dan Julia, apakah dia berhasil meminta jadwal audiensi dengan
               menteri? Aku sungguh melibatkan banyak orang dalam pelarian
               ini.

                  Aku  mengembuskan  napas  kencang.  Cukup.  Cukup  sudah
               mengenang  banyak  hal.  Memikirkan  banyak  kemungkinan.
               Percuma,  jangankan  mengurus  bidak  yang  paling  penting,  satu
               bidak menteri yang ini saja tidak bisa. Andaikata Julia berhasil,
               aku tetap tidak bisa bernegosiasi dengan ketua komite stabilitas
               sistem  keuangan.  Jeruji  sel  sialan  ini  tidak  bisa  kuremukkan
               dengan mudah.
                  Aku  berdiri,  menyeka  telapak  tangan  dengan  ujung  kemeja,
               menyisir  rambut  dengan  jemari,  melemaskan  seluruh  tubuh.
               Tidak  akan  ada  yang  bisa  menolongku.  Saatnya  membuat  ke-
               ajaiban sendiri untuk lolos dari penjara sialan ini. Dua jam ber-
               lalu, pasukan yang menangkapku pasti sudah pergi jauh, mereka
               tidak  akan  ikut  berjaga  di  gedung  penjara.  Dua  bedebah  itu
               boleh  jadi  sudah  tidur  lelap  di  ranjang  empuk  masing-masing,
               dengan mimpi indah tentang menguasai aset Om Liem.
                  Urusanku hanya dengan petugas penjara yang berjaga malam
               ini.
                  ”Hei!” Aku memukul-mukul jeruji besi.

                  ”Hei!” Aku pukul lebih kencang lagi, membuat dentingannya
               terdengar hingga meja sipir di depan sana.
                  Satu-dua  tetangga  selku  yang  terganggu  mengomel,  balas
               berteriak, menyuruh diam.
                  ”HEI!” Aku tidak peduli.
                  Suara  derap  sepatu  terdengar,  dua  petugas  jaga  melangkah
               cepat menuju selku.
                  Aku menelan ludah, bersiap. Mereka tinggal lima langkah.

                                          195




       Isi-Negeri Bedebah.indd   195                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201   202