Page 201 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 201

dalam  saku,  menaiki  motor,  mengangguk  pada  dua  sipir  yang
               mengantar untuk terakhir kalinya, lantas melesat meninggalkan
               bangunan penjara.

                  Hanya itu. Itulah keajaibannya.
                  Motor yang kukemudikan membelah jalanan lengang, secepat
               mungkin meninggalkan markas polisi. Dasar bodoh, jika kalian
               pemilik  rekening  eksklusif  di  bank  besar,  kalian  selalu  punya
               cara untuk membatalkan transaksi. Ini lelucon yang baik. Apa-
               kah aku orang yang suka mengkhianati janji? Seumur hidupku
               tidak  pernah.  Aku  adalah  petarung,  janji  seorang  petarung.
               Tetapi  kali  ini,  akan  aku  batalkan  sebagian  besar  transfer  tadi,
               hanya menyisakan dua R saja, 2 RIBU perak.
                  Petinggi kejaksaan tadi benar, ternyata menyenangkan melaku-
               kannya.
































                                          199




       Isi-Negeri Bedebah.indd   199                                 7/5/2012   9:51:11 AM
   196   197   198   199   200   201   202   203   204   205   206