Page 271 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 271

OBI gedung ramai oleh ”lalat” pencari berita. Tetapi tentu
               saja mereka tidak peduli ketika taksi yang kutumpangi merapat.
               Mereka menunggu pejabat penting. Aku menyeringai, melintasi
               lobi  tanpa  gangguan.  Seandainya  mereka  tahu  akulah  yang
               sedang berusaha mati-matian menskenariokan banyak hal terkait

               Bank  Semesta,  memegang  kunci  informasi  penting,  mungkin
               mereka akan saling sikut, saling dorong mengepungku. Apa kata
               Opa dulu, di dunia ini, urusan penting dan tidak penting hanya
               terlihat  dari  kulit  luarnya  saja.  Orang  terkadang  lupa,  orang-
               orang  di  sekitarnya  yang  selama  ini  terlihat  biasa  saja  dan  se-
               derhana, justru adalah bagian terpenting dalam hidupnya.
                  Lupakan  kebijaksanaan  Opa,  aku  harus  bergegas  menemui
               Julia. Sejak tadi dia menunggu.
                  Dari gumaman kuli tinta, saat aku menuju lift, aku tahu isu
               tentang rapat komite stabilitas sistem keuangan hanya menunggu
               waktu digelar. Staf istana sudah hadir. Petinggi bank sentral dan
               ketua lembaga penjamin simpanan dalam perjalanan pulang dari


                                          269




       Isi-Negeri Bedebah.indd   269                                 7/5/2012   9:51:12 AM
   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275   276