Page 290 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 290

kau  mematahkan  kail  kesayangan  Opa,  belum  terhitung  kaca
               jendela rumah yang pecah, anjungan dermaga somplak, atap gen-
               teng pecah. Opa tidak mau lagi mengajarimu apa pun. Kau sama

               seperti  papamu  dulu.  Perusak  nomor  satu.”  Opa  mendengus,
               mendorong  pelan  bahuku,  menyuruh  menyingkir,  lantas  me-
               langkah ke beranda rumah.
                 Aku mengibaskan rambut, tertawa lagi.
                 Tetapi  Opa  bergurau.  Setelah  ditertawakan Tante  yang  hari
               itu  juga  datang  ke  rumah  peristirahatan,  kami  berganti  baju
               kering,  menghabiskan  kue  lezat  buatan Tante  di  beranda  bela-
               kang, Opa sudah lupa urusan mobil kodok itu. Staf rumah per-
               istirahatan mengontak pemilik alat berat. Belalai pengeduk tanah
               itu tiga jam setelah kejadian sudah terjulur ke waduk. Beberapa
               penyelam  mengikat  mobil  di  dalam  air,  berusaha  menariknya
               keluar.
                 ”Kau besok mau melakukan apa lagi, Tommi?” Opa bertanya.
               Kami asyik menonton proses evakuasi mobil kodok.
                 ”Belajar mengemudi lagi, Opa.”
                 ”Astaga!” Opa menepuk jidatnya. ”Tidak mau. Jangankan me-
               nyentuh mobil Opa, berada dekat dengan garasi saja kau tidak
               boleh, setidaknya hingga berusia delapan belas.”

                 ”Kau membantu Tante masak saja, Tommi. Tante akan meng-
               ajarimu membuat kue-kue. Siapa tahu berguna saat kau kembali
               ke sekolah.” Tante ikut bicara, duduk di salah satu kursi santai,
               menyeduh teh hijau.
                 Opa  terkekeh.  ”Ide  bagus,  lebih  baik  kau  belajar  memasak
               saja. Risikonya lebih kecil.”
                 Aku  memonyongkan  bibir.  ”Bukankah  Opa  sudah  berjanji
               akan mengajariku apa saja?”

                                         288




       Isi-Negeri Bedebah.indd   288                                 7/5/2012   9:51:12 AM
   285   286   287   288   289   290   291   292   293   294   295