Page 293 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 293

keuangan  modern,  kalian  akan  dicekoki  dengan  dogma:  Me-
               minjam lebih baik daripada mengeluarkan modal sendiri. Secara
               teoretis, ”pengungkitnya” lebih besar.

                  ”Hari  ini,  misalnya  juga,  semua  pebisnis  hanya  mengurus
               preman-preman,  pungutan-pungutan  dari  pejabat  rendahan,
               tikus-tikus  busuk  kelas  bawah,  makelar  murahan.  Esok  lusa,
               bahkan anggota dewan terhormat menjadi calo, tidak beda dengan
               calo tiket di stasiun kereta. Pejabat tinggi menjadi penghubung,
               dan tidak terhitung aparat keamanan yang seharusnya melindungi,
               siap menggebuk bisnis kita jika tidak mendapat bagian.”
                  Aku lagi-lagi hanya mengangguk.
                  ”Nah,  semoga  kalau  kau  nanti  autodidak,  kau  akan  lebih
               hebat dibanding Opa. Situasimu berubah, masalahmu juga ber-
               ubah. Dicoba, gagal, dicoba lagi, gagal lagi, jangan pernah putus
               asa,  mengeluh,  apalagi  berhenti  dan  melangkah  mundur.  Kau
               mewarisi  darah  seorang  perantau,  mewarisi  tabiat  seorang  pe-
               juang  tangguh,  Tommi.  Tidak  terbayangkan,  ribuan  kilometer
               opamu ini menaiki perahu kayu tua, bocor...”
                  ”Tante memanggil kita,” aku memotong kalimat Opa.
                  ”Eh?” Opa menoleh ke beranda belakang, dia tidak mendengar
               apa pun.

                  ”Opa tidak mendengar suara Tante?”
                  Opa menggeleng, tidak mengerti.
                  ”Kata Tante, makan siang sudah siap. Aku duluan.” Aku su-
               dah  lompat  berdiri.  Sebelum  Opa  menyadarinya,  aku  sudah
               berlari-lari kecil melintasi dermaga. Kakiku yang basah memben-
               tuk barisan jejak telapak kaki.
                  Opa menggerutu, ”Dasar anak tidak tahu sopan santun!”
                  Aku  tertawa,  sudah  mendorong  pintu  belakang.  Sepagi  tadi

                                          291




       Isi-Negeri Bedebah.indd   291                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298