Page 297 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 297

”
                     AU  diajari  tentang  Socrates  di  sekolah?”  Opa  bertanya
               takzim.
                  Aku mengangguk. ”Itu salah satu pelajaran favoritku, Opa.”
                  ”Oh ya?” Opa tertawa. ”Tetapi apakah gurumu bilang bahwa
               Socrates,  orang  bijak,  filsuf,  penemu  banyak  pengetahuan  itu
               mati bunuh diri?”
                  Aku menggeleng, menelan ludah.
                  Itu  jadwal  ketiga  kalinya  aku  ke  rumah  peristirahatan.  Opa
               mengajakku ke kebun miliknya dekat Waduk Jatiluhur, mengena-
               kan topi bambu, bersepatu bot, santai berjalan di bawah rimbun
               pohon durian, mangga, alpukat, nangka, dan pohon lainnya.
                  ”Tentu saja tidak.” Opa menepuk bahuku. ”Itu akan merusak
               imajinasi kalian tentang orang hebat itu. Tetapi adalah fakta, dia
               bunuh diri dengan racun hemlock.”
                  Aku  menyeka  keringat  di  pelipis.  Sejak  tadi  pagi,  saat  Opa

               meneriakiku  agar  bangun,  tertawa  menyiramkan  air  di  kepala-
               ku—kami  semalam tidur  terlalu larut karena  terlalu  asyik me-

                                          295




       Isi-Negeri Bedebah.indd   295                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   292   293   294   295   296   297   298   299   300   301   302