Page 295 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 295

masinis.”  Opa  terkekeh.  ”Kalau  kau  autodidak  yang  baik,  kau
               bahkan sudah bisa mengemudikan kereta, Tommi.”
                  Aku  belajar  banyak  hal  dari  kunjungan  singkat  ke  rumah

               peristirahatan itu setiap liburan sekolah. Tidak sempurna auto-
               didak,  tapi  Opa  mengajariku  dengan  cara  uniknya.  Apa  saja,
               termasuk keahlian kecil yang kadang buat apa pula kupelajari.
                  ”Esok lusa, kau akan tahu apa gunanya, Tommi.”
                  Aku mengangguk, aku selalu percaya kalimat Opa.
                  Dua  puluh  tahun  berlalu,  hari  ini,  di  lobi  parkiran  gedung
               kementerian yang ramai, setelah menemui menteri yang kukuh
               itu, berlari-lari kecil bersama Julia, kalimat itu menemukan kon-
               teksnya.
                  Telepon genggamku berbunyi. Langkah kaki melamban. Dari
               layar telepon genggam aku tahu Maggie yang menelepon.
                  ”Halo,  Maggie,  cepat  sekali  kau  sudah  meneleponku.  Kau
               sudah  di  kantor? Tiketnya  sudah  siap?  Atau  ada  sesuatu  yang
               hendak kaulaporkan?”
                  ”Halo, Thomas.”
                  Itu jelas bukan suara Maggie. Langkah kakiku sempurna ter-
               henti.
                  ”Sepertinya  kami  terlalu  meremehkanmu.”  Terdengar  tawa

               fals.
                  Julia  hampir  menabrakku,  menggerutu,  wajah  sebalnya  ber-
               tanya siapa yang menelepon.
                  ”Kau punya waktu lima belas menit, Thomas. Menyerahkan
               diri. Kami menunggu di kantormu yang mewah ini. Atau stafmu
               yang begitu cekatan ini esok lusa sudah bergabung dengan peng-
               huni  penjara  perempuan.  Ah,  itu  tidak  seru,  bagaimana  kalau
               dengan sedikit intrik licik, kujebloskan saja ke penjara laki-laki,

                                          293




       Isi-Negeri Bedebah.indd   293                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   290   291   292   293   294   295   296   297   298   299   300