Page 316 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 316

”
                    ALO,  Mag.”  Aku  tersenyum,  kepalaku  melongok  ke  jok
               belakang,  menyerahkan  sekotak  tisu—kuambil  sembarang  dari
               dasbor mobil yang dikemudikan Rudi dengan cepat. ”Tampaknya
               kondisimu buruk sekali, Mag. Sembap, menangis, kotor, rambut
               berantakan, baju kusut. Kau persis seperti gadis yang ditinggal
               tanpa  kejelasan  bertahun-tahun,  atau  setidaknya,  dalam  level
               paling rendah, seperti pembaca cerbung yang berlama-lama tidak
               jelas menunggu lanjutan cerita.”
                 ”Jangan ganggu dia dulu, Thom.” Julia mendorong pundakku,
               menyuruhku kembali ke posisi di jok depan sambil mencemooh
               kotak tisu. Julia mengambil tisu basah—yang jelas lebih baik—
               dari tasnya.
                 Maggie  tidak  berkomentar,  menerima  tisu  basah  dari  Julia,
               bilang terima kasih pelan, lantas menyeka wajahnya yang cemong
               karena tersungkur di lift yang ingar-bingar oleh pertarungan dan
               tembakan  senjata  lima  belas  menit  lalu.  Sementara  Rudi  di


                                         314




       Isi-Negeri Bedebah.indd   314                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321