Page 313 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 313

”Kau pasti tahu, senjata mesin otomatis yang mereka pegang
               tidak akan berguna dalam pertarungan jarak pendek. Ruangan
               lift terlalu sempit untuk mengambil ancang-ancang menembak.

               Begitu pintu lift terbuka, kita akan menyerbu masuk dan lang-
               sung beradu punggung, Thomas. Kau urus tiga atau empat pe-
               tugas, aku urus tiga yang lainnya.” Rudi bersiap-siap, mengena-
               kan kedok di kepala, hanya terlihat matanya saja sekarang. Dia
               memasang posisi bertinju.
                  Aku ikut memasang posisi. Gigiku bergemeletuk oleh sensasi
               pertarungan,  tanganku  mengepal  sempurna  membentuk  tinju,
               bedanya sekarang tidak ada sarung tinjunya.
                  Rudi benar, ini akan jadi pertarungan hebat.
                  ”Pukul  bagian  badan  yang  mematikan,  Thomas.  Jangan  me-
               ngasihani  lawanmu. Aku  tahu,  dalam  setiap  pertarungan  klub,
               kau bukan tipikal petarung pembunuh, kau kadang berbaik hati.
               Tetapi enam polisi yang akan kita hadapi ini terlatih untuk mem-
               bunuh, aku tahu persis. Mereka mantan anak buahku. Jika kau
               tidak segera melumpuhkan mereka, mereka dengan senang hati
               melakukannya lebih dulu. Ingat, Thomas, satu kali pukulan yang
               mematikan.  Tidak  akan  ada  kesempatan  tinju  kedua  atau
               ketiga!”

                  Aku mengangguk. Lobi gedung yang lengang hanya menyisa-
               kan dengus napas kami, tegang.
                  ”Bersiap,  Kawan.  Bel  ronde  pertama  sekaligus  terakhir  akan
               terdengar!” Rudi mendesis.
                  Lift berbunyi pelan, tanda lift sudah tiba di lobi.
                  Pintunya bergerak membuka. Amat perlahan rasa-rasanya.
                  Enam petugas bersenjata langsung terlihat. Salah satunya bin-
               tang tiga polisi yang berdiri bersandar.

                                          311




       Isi-Negeri Bedebah.indd   311                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317   318