Page 311 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 311

Rombongan itu sudah menuju lift. Satu-dua kali Maggie di-
               dorong agar berjalan lebih cepat.

                  Tanganku mengepal keras. Hanya dalam hitungan detik, dan
               Maggie sudah dibawa pergi entah ke mana. Aku tidak akan per-
               nah bisa lagi menyelamatkannya.
                  Rombongan itu beberapa langkah lagi menuju lift.
                  Aku  kehabisan  kesabaran,  sekarang  atau  tidak  sama  sekali.
               Aku siap lompat dari persembunyian, berlari menyerbu rombong-
               an itu.

                  ”Psst!”
                  Seperseribu detik. Bisikan pelan itu membuat gerakanku ter-
               tahan.
                  ”Psst!”
                  Aku menoleh. Kejutan besar.
                  Bisikan pelan itu bersumber dari Rudi, si bokser sejati klub
               petarung. Kepalanya muncul di balik pintu tangga darurat dua
               langkah di sebelahku.
                  ”Ikuti  aku,  Thomas.  Waktu  kita  terbatas.”  Dia  tersenyum,

               matanya bersinar meyakinkan.
                  Aku  menelan  ludah,  tertahan  menoleh  pada  Rudi  sejenak,
               menoleh lagi ke ujung sana. Rombongan yang membawa Maggie
               sudah persis di depan lift.
                  ”Cepat,  Kawan.  Atau  stafmu  yang  cantik  itu  tidak  punya
               kesempatan  lagi.”  Wajah  Rudi  hilang  di  balik  pintu  darurat,
               suara kakinya yang menuruni anak tangga terdengar berderap di

               balik pintu.
                  Aku mengusap wajah. Tidak mengerti apa yang sedang terjadi.
               Kenapa tiba-tiba Rudi muncul dan menawarkan bantuan. Aku

                                          309




       Isi-Negeri Bedebah.indd   309                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   306   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316