Page 312 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 312

menoleh ke ujung lorong, salah satu polisi menekan tombol ke
               bawah, menunggu lift terbuka.
                 Baiklah.  Pilihanku  terbatas.  Aku  bergegas  membuka  pintu

               darurat, dengan cepat menyusul Rudi yang sudah satu lantai di
               bawah. Aku loncat ke pegangan tangga, dengan bantalan paha,
               meluncur.
                 ”Jangan  banyak  bertanya  dulu,  Kawan.”  Rudi  menoleh,  ter-
               tawa. ”Anggap saja aku sakit hati karena hanya bertugas menga-
               tur lalu lintas di perempatan.”
                 Aku  menelan  ludah.  Kami  sudah  tiga  lantai  turun  dengan
               cepat.
                 ”Dari dulu aku selalu berharap bisa bertarung bersisian ber-
               samamu,  Thomas.”  Rudi  menyipitkan  matanya. ”Itu  pasti  akan
               seru. Tetapi Theo dan pendiri klub petarung terlalu konservatif.
               Aku  sudah  mengusulkan  berkali-kali  agar  kita  membuat  jenis
               pertarungan baru di klub. Dua lawan dua, misalnya. Atau empat
               lawan empat. Itu jelas lebih seru, bukan?”
                 Kami tinggal satu lantai lagi tiba di lantai lobi gedung.
                 Rudi  mendorong  pintu  darurat,  keluar,  berlari  di  lobi  yang
               lengang. ”Nah, inilah kesempatan besarnya. Dua lawan enam. Ini
               akan  menjadi  pertarungan  hebat,  Thomas.  Pertarungan  legen-

               daris.”
                 Aku tidak berkomentar, terus mengikuti langkah kaki Rudi.
                 ”Kita  masuk  dengan  cepat,  Kawan.  Seperti  angin  puyuh.”
               Rudi  mengatur  napas,  menatapku  yakin. ”Lima  detik  pertama
               adalah segalanya.”
                 Aku  akhirnya  paham.  Kami  sudah  berdiri  persis  di  depan
               pintu lift lantai lobi. Aku mendongak, menatap petunjuk posisi
               lantai. Lift masih bergerak turun, dua lantai lagi.

                                         310




       Isi-Negeri Bedebah.indd   310                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   307   308   309   310   311   312   313   314   315   316   317