Page 319 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 319

Aku dan Julia memapah Maggie masuk ke mobil. Dalam situasi
               seperti ini, aku tidak sempat menyusun rencana cadangan. Rudi
               yang segera menekan pedal gas bertanya, ”Kita ke mana?” Aku

               menjawab sekenanya, ”Pelabuhan yacht.” Itu satu-satunya tempat
               aman. Setidaknya hingga semua urusan selesai, Maggie bisa ber-
               sembunyi di sana bersama Opa dan Om Liem dari kejaran pe-
               tinggi kepolisian itu.
                  ”Depan belok kiri atau kanan, Thom?” Rudi menyikutku.
                  Aku kembali memasang posisi duduk, meletakkan kotak tisu
               di  dasbor.  Mobil  yang  dikemudikan  Rudi  memasuki  gerbang
               pelabuhan. Hanya butuh lima belas menit. Aku pikir, Rudi me-
               nyetir  sebaik  dia  menghajar  anggota  klub  dalam  sebuah  per-
               tarungan—terlepas dari mobil yang dia bawa.
                  Hari Minggu, hampir pukul dua belas siang, dermaga terlihat
               ramai.
                  Beberapa kapal pesiar melepas sauh. Satu-dua dipenuhi pen-
               cinta memancing, satu-dua oleh sosialita kelas atas yang bosan
               menghadiri pesta, atau kongsi bisnis penuh kelicikan, beberapa
               lainnya tidak jelas benar siapa saja penumpangnya. Di dermaga
               ini tidak ada yang peduli aktivitas orang lain, lebih tidak peduli
               dibanding  kompleks  mahal  yang  kenal  tetangga  sebelah  pun

               tidak. Itu menguntungkan, tidak ada yang memperhatikan mobil
               yang merapat di dekat Pasifik.
                  ”Tidak usah dibantu, Julia. Aku bisa sendiri,” Maggie menolak
               halus.
                  ”Kau yakin?” Suara Julia terdengar rasa-rasanya seperti meng-
               anggap  Maggie  saudara  kembarnya  saja  sejak  kejadian  di  lift.
               Aku tertawa tipis, melangkah menuju tangga kapal—Julia meng-
               acungkan tinjunya padaku.

                                          317




       Isi-Negeri Bedebah.indd   317                                 7/5/2012   9:51:13 AM
   314   315   316   317   318   319   320   321   322   323   324