Page 36 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 36

ganti.  Membuat  wajah  kesalku,  wajah  tenang  Theo,  dan  wajah
               menyebalkan Randy menoleh.
                 ”Bergegas, Thom. Mereka sudah tidak sabaran menunggu per-

               tarungan  ini  sejak  tadi.  Satu-dua  malah  sudah  di  klub  sejak
               pukul empat sore.”
                 Theo mengangguk, berkata bahwa kami akan segera menuju
               lingkaran merah.
                 ”Kau  akan  tersungkur  kali  ini,  Sobat.”  Randy  masih  sibuk
               mengoceh.
                 ”Thom akan mengalahkan Rudi,” Theo yang menjawab datar,
               ”sama  seperti  mengalahkanmu  tiga  bulan  lalu.  Aku  bertaruh
               untuknya.”
                 Randy  melambaikan  tangan.  ”Itu  hanya  kebetulan.  Kalian
               curang,  sengaja  mengerjai,  membuatku  mulas  saat  bertarung.
               Kali ini kau tidak punya kesempatan.”
                 Theo mengacungkan tinjunya, menyuruh Randy menjauh.
                 Aku  tetap  tidak  menjawab,  melangkah  memasuki  ruangan
               pertarungan.
                 ”Sekarang  kau  tidak  banyak  bicara,  Sobat.”  Randy  terkekeh.
               ”Catat  ini!  Kalau  kau  berhasil  mengalahkan  Rudi  malam  ini,
               akan  kupenuhi  permintaanmu,  apa  saja,  bahkan  jika  itu  ter-

               masuk  meloloskan  penjahat  kelas  kakap  di  gerbang  imigrasi
               bandara!” Teriakan provokasi Randy terdengar di belakangku.
                 Aku sudah tidak mendengarkan, terus menuju pusat perhatian
               penonton. Beberapa anggota klub berseru-seru, menepuk-nepuk
               bahuku,  menyemangati,  bilang,  ”Kau  harus  menang,  Thom!
               Habisi dia, Thom!” Ruangan klub penuh, beberapa orang tidak
               kukenali—selalu menjadi saat yang tepat mengajak anggota baru
               ketika pertarungan penting berlangsung. Antusiasme pertarungan

                                          34




       Isi-Negeri Bedebah.indd   34                                  7/5/2012   9:51:07 AM
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41