Page 409 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 409
nal yang digaji tinggi oleh Liem untuk menyelamatkan Bank
Semesta. Ternyata ini reuni keluarga.”
”Oh, kau benar. Ini memang reuni keluarga besar.” Wusdi
ber-oh, pura-pura baru mengerti situasinya, tinggal lima langkah
lagi dariku yang mematung di depan pintu kabin. Laras pistol
dengan peredam suara teracung sempurna. Pelatuknya siap di-
tarik jika aku bergerak, melakukan hal bodoh.
Aku menelan ludah, jemari tanganku mengepal, berusaha
mengabaikan dialog standar mereka setiap mengintimidasi
pengusaha kacangan untuk mendapat keuntungan.
Aku berhitung cepat dengan situasi. Ini memang mengejutkan,
tapi bukan kejutan besar. Saat menyuruh Kadek membawa
Pasifik ke Singapura, bergegas menyusul dengan pesawat ter-
bang, aku tahu persis, cepat atau lambat mereka akan menemu-
kan posisi Pasifik. Pengkhianat itu telah memberitahu. Mataku
berusaha menyibak ruangan, membaca posisi masing-masing.
Selain Opa, Om Liem, dan Maggie yang terikat di sofa panjang,
masih ada dua lagi petugas berseragam kepolisian Singapura
dengan pistol teracung berjaga-jaga. Sedangkan Kadek yang baru
saja merapatkan kapal di bibir dermaga, digiring turun dari
ruang kemudi, tangannya terangkat. Dua petugas lainnya me-
ngawal dari belakang.
Layar televisi ukuran besar yang terpasang di dinding kabin
terlihat sedang menyiarkan berita pagi, saluran televisi lokal.
Suaranya dibisukan, hanya gambar-gambar berita silih ber-
ganti.
”Nah, kau mau tahu bagaimana kami berada di sini lebih
cepat, Thomas?” Wusdi bertanya, mengedipkan mata penuh ke-
menangan. ”Kebalikan dari omong kosong media massa yang sok
407
Isi-Negeri Bedebah.indd 407 7/5/2012 9:51:15 AM