Page 410 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 410

tahu, sebenarnya mudah saja menangkap buronan di Singapura.
               Hanya perlu dua hal, jaringan serta kemauan. Soal pertama, itu
               mudah, antar petinggi kepolisian pasti kenal satu sama lain. Aku

               tadi  malam  bahkan  sempat  makan  malam  di  restoran  mewah
               Jalan Orchard bersama mereka. Tidak perlu notifikasi interpol,
               tidak  perlu  dokumen,  hanya  basa-basi  lisan  pertemanan  akrab.
               Mereka ringan tangan meminjamkan empat petugas serta kapal
               patroli untuk memotong yacht kalian di Teluk Singapura. Nah,
               soal kedua, kemauan, astaga, jangan tanya tentang kemauanku,
               Thomas.”  Wusdi  tertawa  lagi,  dia  sekarang  persis  berada  di
               depanku. Pistol itu sempurna terarah ke wajahku.
                 Aku  mendengus,  napasku  mulai  menderu.  Dengan  jarak
               sedekat itu, jantungku berdetak lebih cepat karena kebencian—
               bahkan  tidak  seperti  ini  saat  bel  ronde  pertama  terdengar  di
               klub petarung.
                 Opa, Om Liem, dan Maggie menatapku cemas. Mereka ter-
               lihat tidak berdaya. Sementara Kadek sudah tiba di ujung anak
               tangga,  terus  digiring  turun  oleh  dua  petugas,  bergabung  ke
               kabin tengah kapal.
                 ”Lihat  wajahnya, Wusdi.  Kau  lihatlah,  dia  sepertinya  marah
               sekali.” Petinggi kejaksaan dengan tangan masih bersedekap itu

               berseru, tertawa.
                 ”Tentu saja dia marah, Tunga. Sebentar lagi meletus.” Rekan-
               nya ikut tertawa.
                 ”Kau  hati-hati,  Wusdi.  Bukankah  dia  berkali-kali  menipu
               anak buahmu dengan mudah?”
                 ”Tidak kali ini, Tunga. Anak muda ini tidak bisa bergerak ke
               mana-mana. Aku akan meledakkan kepalanya dengan peluru jika
               dia macam-macam.” Orang di depanku melambaikan tangan ke

                                         408




       Isi-Negeri Bedebah.indd   408                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   405   406   407   408   409   410   411   412   413   414   415