Page 415 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 415

sakti  itu  telah  mengubah  pendirian  dan  prinsip  kukuh  Ibu
               Menteri. Urusan Bank Semesta telah selesai.
                  Aku telah memenangkan skenario hebat itu.

                  Saatnya aku menyelesaikan urusan masa lalu. Tanganku ber-
               gerak cepat. Sepersepuluh detik, saat mereka masih memperhati-
               kan layar televisi, terperangah dengan berita itu, aku sudah me-
               nyerbu Wusdi  di  depanku.  Mereka  benar-benar  salah  memilih
               lokasi pertempuran. Kapal ini milikku, hadiah ulang tahun dari
               Opa. Aku amat mengenal setiap jengkalnya, dan akulah petinju
               paling ganas di klub petarung.
                  ”Kadek! Habisi yang di belakangmu!” aku berteriak lantang,
               memecah kesunyian dermaga yacht.
                  Kadek yang jelas membaca kode dari kedipan mataku bebe-
               rapa detik lalu, tangannya meraih ornamen besi di dinding kabin
               bahkan sebelum teriakanku habis.
                  ”Wacth  out!”  dua  polisi  Singapura  yang  menjaga  sofa  ber-
               teriak.
                  Suara  senjata  semiotomatis  meletus  bersahut-sahutan,  me-
               robek palka, langit-langit.
                  Dua  detik  senyap,  salah  satu  polisi  Singapura  itu  terkapar
               dengan  wajah  berdarah,  satunya  lagi  tertatih  berusaha  berdiri,

               terkena  hantaman  ornamen  besi.  Aku  sudah  berhasil  merebut
               pistol  milik  petinggi  kepolisian  di  hadapanku,  membantingnya
               duduk, mengarahkan moncong pistolnya ke pelipis, membuatnya
               tidak bisa bergerak kecuali mengaduh kesakitan.
                  ”Jangan bergerak! Atau aku ledakkan kepalanya!” aku berseru
               galak.
                  Lengang. Napas-napas menderu.
                  Kadek  terkapar  dengan  luka  tembak  di  paha.  Semoga  saja

                                          413




       Isi-Negeri Bedebah.indd   413                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   410   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420