Page 416 - Tere Liye - Negeri Para Bedebah
P. 416

hanya  terserempet  peluru. Tangannya  masih  menggenggam  or-
               namen  besi.  Dua  polisi  Singapura  yang  tersisa  menahan  tem-
               bakan demi mendengar teriakanku.

                 Wajah  Maggie  tampak  pucat—dia  hendak  menangis  karena
               takut. Opa dan Om Liem gemetar di atas sofa.
                 ”Jangan coba-coba!” aku membentak salah satu polisi Singa-
               pura  yang  hendak  melangkah  maju,  sekarang  senjata  semioto-
               matisnya terarah padaku. Satu laras lain terarah ke kepala-kepala
               di  sofa.  Petinggi  kejaksaan  itu  juga  memegang  pistol  sekarang,
               terarah persis ke kepala Opa.
                 ”Jangan pernah coba-coba!” aku mendesis, mengancam.
                 Mata kami bersitatap tajam. Berhitung detik demi detik.




































                                         414




       Isi-Negeri Bedebah.indd   414                                 7/5/2012   9:51:15 AM
   411   412   413   414   415   416   417   418   419   420   421