Page 36 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 36

terpahat jelas. Aku seperti masih bisa mendengar tangismu, ingin menyusu pada Ibumu.

               Aku seperti masih bisa melihat tubuhmu yang membiru. Maafkan Ayahmu, Nak, Ayah
               sudah berjanji  tidak akan  pernah menangis, tapi  untuk kesekian  kalinya menangis di

               depan pusaramu.


               Aku  bukan  menangis  sedih,  Cindanita.  Enam  belas  tahun  berlalu,  aku  sudah  bisa

               menangis lega. Ayah baik-baik saja, terima kasih sudah bertanya.


               Baik, kita bicarakan hal lain saja. tidak akan kita habiskan waktu seberharga ini hanya

               untuk  mengenang  semua  yang  sudah  tertinggal  di  belakang,  bukan?  Kau  mau

               mendengar sebuah cerita, Nak? Seperti tahun lalu, Ayah membawa sebuah cerita baru.
               Kapal  Ayah  singgah  di  daratan  India,  dan  beberapa  penduduk  setempat  berbaik  hati

               menceritakan sebuah cerita hebat. Maukah kau mendengarnya?


               Aku  tersenyum  lembut,  mengelus  perlahan  legam  panjang  milik  Cindanita,  gadis

               kesayanganku.

                                                           ***
               Siapa yang tidak mengenal Rama?


               Pangeran gagah dari kerajaan Kosala? Dia tampan tak terkira, dia pintar tiada dua, dan

               jangan tanya soal kepribadiannya, Rama adalah pemuda tiada tandingan. Semua orang

               akan terpesona hanya dengan menatap wajahnya.


               Lantas siapa yang tidak mengenal Shinta? Gadis rupawan, puteri kerajaan Wideha? Dia

               cantik  tak  terperi,  dia  pintar  tiada  tanding,  dan  jangan  tanya  soal  budi  pekertinya,
               Shinta adalah gadis yang tumbuh dalam asuhan luhur. Semua orang bahkan terpesona

               hanya dengan mendengar bisik-bisik bagaimana jelita rupanya.


               Mereka  berdua  seperti  ditakdirkan  menjadi  pasangan  abadi,  Rama-Shinta,  dan  sudah

               abadilah cerita mereka.


               Kau tahu, Nak, bagaimana  mereka berdua berjodoh satu sama  lain? Tidak,  tentu saja

               tidak  seperti  pasangan  kebanyakan.  Ah,  kalau  sama  dengan  orang  banyak,  apa
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41