Page 40 - Sepotong Hati Yang Baru - Tere Liye
P. 40

raja,  apalagi  yang  kurang?  Masa  depan  kerajaan  akan  gemilang  di  tangan  putra

               sulungnya tersebut.


               Tetapi ada yang tidak senang dengan rencana tersebut. Ibu tiri Rama, istri muda Raja

               Kosala,  merasa  anaknya,  Barata,  lebih  berhak  menjadi  raja.  Nasib  malang  menimpa
               pasangan  muda  tersebut,  melalui  sebuah  intrik  yang  licik,  Rama  dan  Shinta  justeru

               terusir dari Ayodya, ibukota Kosala, dibuang ke hutan rimba selama empat belas tahun.

               Barata,  adik  tirinya  menjadi  raja,  dan  Raja  Kosala  yang  menyesali  situasi  meninggal
               dalam kesedihan panjang.



               Apa yang dilakukan Shinta atas semua penderitaan itu, Cindanita? Dia tidak pergi, dia
               justeru menabahkan hati, meneguhkan cinta, berangkat menemani Rama terbuang dari

               segala kehormatannya. Bagi Shinta, semua urusan sederhana, kemanapun Rama pergi,

               dia akan terus mengabdi, itulah bukti cintanya yang tiada tara. Maka terusirlah Rama
               dan Shinta, dengan ditemani Laksmana yang sejak kecil selalu menemani kakaknya.



               Empat  belas  tahun  bukan  waktu  yang  sebentar,  tinggal  di  dalam  hutan  juga  bukan
               masalah yang mudah bagi pasangan itu. Mereka diuji oleh berbagai godaan, diuji oleh

               berbagai  rintangan.  Tidak  terhitung  begitu  banyak  raksasa  hutan  yang  selama  ini
               diburu  Rama  hendak  membalaskan  sakit  hati.  Dan  puncaknya  saat  Rahwana,  Raja

               Alengka, berniat menculik Shinta yang jelita.


               Kau tahu siapa Rahwana, Nak? Dia adalah raja para raksasa. Kesaktiannya tiada tara.

               Tidak ada penduduk bumi yang bisa mengalahkan Rahwana. Bahkan rasa raksasa itu

               pernah  meneror  kerajaan  langit,  membuat  para  Dewa  harus  bersatu  memaksanya
               mundur  kembali  ke  bumi.  Tidak  ada  yang  bisa  menghentikan  kesewang-wenangan

               Rahwana.


               Hari  naas  itu,  Shinta  melihat  seekor  anak  kijang,  begitu  lucu,  lincah  loncat  kesana

               kemari. Aduh, menggemaskan sekali. Shinta meminta Rama mengejar anak kijang itu.
               Rama yang enggan, akhirnya mengalah, memutuskan mengejar kijang itu, meninggalkan

               Shinta  pada  Laksmana,  adiknya.  Tentu  saja  kijang  itu  bukan  kijang  biasa,  melainkan

               raksasa,  anak  buah  Rahwana  yang  sedang  menyamar.  Setelah  dikejar  kesana-kemari,
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45